Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan kerap terganggu akan hadirnya stretch mark atau guratan kulit berpola memanjang tak beraturan ini. Stretch mark dapat hadir di bagian mana saja pada tubuh.
Namun, tempat stretch mark paling lazim terlihat adalah pada bagian tubuh di mana lemak tersimpan, atau bagian kulit yang paling sering teregang.
Bermacam-macam penyebab stretch mark. Biasanya disebabkan oleh pembesaran tubuh yang membuat kulit ikut meregang. Namun, hormon-hormon tertentu sebetulnya turut berperan dalam pembentukannya. Namun, penyebab paling umum adalah kehamilan, obesitas, pubertas, dan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian terbaru, ternyata faktor genetik dapat meningkatkan peluang seseorang mendapatkan stretch mark. Hasil studi ini diterbitkan dalam
Journal of Investigative Dermatology.Untuk penelitian tersebut, para ilmuwan perusahaan genetika 23andMe meneliti DNA sebanyak 33.930 orang. Sejumlah 4.967 di antaranya adalah perempuan yang mengalami stretch mark parah karena kehamilan.
Mereka menemukan, mutasi di dalam atau di dekat gen tertentu seperti ELN, SRPX, HMCN1, dan TMEM18, memiliki peningkatan risiko stretch mark pada peserta hingga 40 persen. Gen ELN, alias elastin, adalah penyebab stretch mark terkuat.
Elastin merupakan komponen utama serat elastin, serat yang membantu jaringan peregangan dan penarikan. Ketegangan yang berlebihan pada kulit jadi penjelasan singkat untuk stretch mark. Namun, beberapa orang rupanya lebih rentan mengembangkan stretch marck daripada yang lain, kata penulis Joyce Tung, direktur penelitian di 23andMe.
Misalnya, dalam penelitian tersebut hanya 25 persen laki-laki yang dilaporkan mengalami stretch mark, sementara 55 persen perempuan mengalaminya.
“Sebelumnya, tidak ada varian genetik diketahui terkait dengan stretch mark yang terisolir,” kata Tung. Dia berharap temuan ini mengarah pada pengobatan yang lebih efektif untuk menargetkan produksi elastin.
Dilansir dari laman
Women's Health, berikut adalah resep mencegah dan menghapus seleksi yang telah terbukti secara ilmiah.
Krim tretinoinRetin-A bukan untuk jerawat saja. Bersama dengan krim tretinoin lain, krim ini dapat mengurangi stretch mark yang baru timbul, dan masih berwarna merah muda atau merah.
Pada salah satu penelitan Advances in Theraphy, para ibu baru yang mengaplikasikan krim tretinoin sebanyak 0,1 persen setiap hari selama tiga bulan. Hasilnya, mereka merasakan benjolan stretch mark mengecil sebesar sekitar 20 persen.
MikrodemabrasiProsedur ini menggunakan perangkat genggam untuk meletakkan kristal kasar pada kulit. Teknik ini secara lembut menghapus lapisan kulit teratas, dan memicu pertumbuhan baru, kata Mohamed L. Elsaie, dermatologis dan bedah kulit di University of Miami Miller School of Medicine.
Studi pada 2008 dalam
Journal of the Egyptian Women's Dermatologic Society, menemukan, hanya perlu lima kali perawatan mikrodemabrasi untuk mengurangi munculnya strecth mark. Terapi ini juga salah satu dari beberapa teknik efektif penghapus tanda penuaan, kata Elsaie.
Perawatan laserTerapi cahaya intens dapat merangsang kolagen, elastin, dan produksi melanin. Salah satu pilihan paling efektif adalah terapi cahaya, yang efektif mengobati tanda stretch mark. Teknik lasert disebut juga fractional laser resurfacing digunakan untuk membuat luka mikroskopis di kulit sehingga memancing pembentukan kolagen dan epidermis.
(win/mer)