Endometriosis Lebih dari Sekadar Penyakit Nyeri Datang Bulan

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 14:00 WIB
Dari sudut medis, pasien dengan endometriosis cukup menantang. Mereka datang berkali-kali, tetapi tak kunjung membaik.
Perempuan dengan endometriosis biasanya mengalami periode menstruasi dan hubungan seksual yang menyakitkan.(Thinkstock/Ana Blazic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan dengan endometriosis biasanya mengalami periode menstruasi dan hubungan seksual yang menyakitkan. Beberapa juga merasakan nyeri panggul. Rasa sakit tersebut bisa bertahan sepanjang siklus menstruasi.

Gejala-gejala di usus seperti kembung dan diare umum terjadi, dan dimasukan ke dalam kategori sindrom iritasi usus besar. Gejala iritasi kandung kemih juga dialami dua pertiga penderita. Kesuburan sering berkurang.

Dalam kasus lanjut, jaringan parut di panggul menyulitkan telur dan sperma untuk bertemu dan membuahi. Bahkan, dalam kasus-kasus ringan, zat inflamasi koktail di panggul bisa menjadi racun bagi telur dan embrio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efek penyakit kronis ini bagi kehidupan sehari-hari mencakup semua segi kehidupan perempuan. Di antaranya mengelola rasa sakit dan kelelahan. Depresi dan kecemasan juga lazim terjadi. Efek pada hubungan seksual, merencanakan keluarga, karier dan produktivitas bekerja pun sangat besar.

Banyak perempuan melakukan kunjungan cukup sering ke dokter ahli. Dari sudut medis, pasien dengan endometriosis cukup menantang. Mereka datang berkali-kali, tetapi tak kunjung membaik.  Jenny Johnston, Akademisi Dokter Umum di Universitas Belfast, Irlandia, memberikan pendapatnya tentang penyakit endometriosis ini.

Mengapa penyakit ini sulit dibicarakan?

Ada sejumlah alasan kenapa diagnosis endometriosis memakan waktu lama. Menurut Jenny, pertama, endometriosis menyentuh sejumlah isu, yang cukup menantang dan dianggap tabu dalam budaya kita. Ini adalah penyakit perempuan, salah satu yang melibatkan diskusi seks secara langsung, menstruasi, dan kesuburan.

Bagi perempuan, juga melibatkan rasa sakit kronis. Kedua, perempuan muda diberitahu, baik oleh orang tua atau dokter, bahwa nyeri saat mentruasi adalah bagian normal dari pengalaman sebagai perempuan.

Ketiga, pengajaran klasik untuk para dokter, endometriosis adalah penyakit pada perempuan yang lebih tua. Akibatnya, itu tidak dianggap masalah jika terjadi pada remaja dan perempuan muda.

Menurut Jenny, beberapa tahun terakhir, pemahaman terhadap endometriosis mulai meningkat. “Kita tahu bahwa itu dapat hadir dan terjadi pada perempuan muda, bahkan bisa menjadi agresif pada tahap tersebut.

“Kita sekarang tahu bahwa hal ini terkait dengan masalah kesehatan lainnya seperti asma dan eksim, dan tampaknya juga dihubungkan dengan masalah autoimun yang lebih serius, seperti penyakit peradangan usus,” kata Jenny.

Selain itu, tampaknya ada hubungan genetik, di mana anggota keluarga juga terpengaruh, ucap Jenny melanjutkan. Dengan pengetahuan lebih baik, penyakit endometriosis dapat dikenali dan diobati sebelum kian parah.

Pesan utama bagi perempuan

Pesan utama bagi perempuan adalah melumpuhkan rasa nyeri saat periode menstruasi adalah tidak normal. Perempuan yang secara rutin berjuang dengan rasa sakit yang parah saat mentruasi atau selama berhubungan seks harus mencari nasihat medis.   

Dokter yang melakukan diagnosis harus merujuk pasien ke dokter kandungan dengan minat khusus dalam endometriosis. Untuk mendiagnosis endometriosis dengan benar, operasi kecil laparoskopi perlu dilakukan.

Dengan pengenalan gejala umum yang lebih baik, para perempuan dapat menerima diagnosis tepat. Kemudian, dapat mempertimbangkan pilihan manajemen pengobatan. Hanya dengan cara demikian, menurut Jenny, kita dapat memperbaiki keterlambatan diagnostik yang panjang, dengan meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan endometriosis.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER