Jakarta, CNN Indonesia -- Memandikan bayi ternyata lebih dari sekadar ritual membersihkan tubuh sang buah hati setiap pagi dan sore hari. Mandi dapat memberi pengalaman multisensorik yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Studi menunjukkan stimulus multisensorik berperan penting untuk mendukung perkembangan otak atau kognisi, emosi, dan komunikasi si kecil. Namun rupanya, sebagian orang tua di Indonesia belum menyadari 'kekuatan' di balik ritual rutin ini.
Hasil penelitian Johnson's dan Harris Poll pada Januari 2015 terhadap 302 orang tua berusia 21 tahun ke atas dengan anak usia nol sampai tiga tahun di seluruh Indonesia menggambarkan sejumlah fakta di balik memandikan si cilik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya 35 persen orang tua yang menyadari waktu mandi sebagai kegiatan yang penting untuk perkembangan kognitif anak," kata Salvador Valenzuela Castaneda, seorang Bathologist saat ditemui di Senayan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Walau demikian, data menunjukkan 96 persen orang tua di Indonesia sudah memahami bahwa waktu mandi adalah waktu untuk membangun kedekatan dengan anak.
Sebagian besar (93 persen) juga merasa mandi sebagai waktu berkualitas yang menyenangkan. Hal inilah yang menyebabkan para orang tua Indonesia menginginkan tidak ada gangguan apapun ketika memandikan bayi.
"Kami melihat di Indonesia, dan saya rasa ini nilai tertinggi di seluruh dunia, 71 persen responden menjauhkan gadget apapun seperti ponsel, tablet, saat memandikan bayi karena benar-benar ingin waktu yang berkualitas bersama bayinya," ungkap Castaneda.
Selain itu, hanya sedikit sekali yang menyatakan terburu-buru atau merasa penuh tekanan kala memandikan bayi. Akan tetapi, data menyatakan rata-rata waktu yang dihabiskan orang tua Indonesia untuk memandikan bayinya hanya 15 menit.
"Ini lebih singkat dibandingkan dengan negara lain. Di Indonesia dan Filipina rata-rata durasi 15 menit. Sementara di negara lainnya bisa mencapai 20 sampai 30 menit," kata Castaneda.
Selanjutnya, meskipun sebagian besar orang tua memahami kelebihan-kelebihan dari waktu mandi, hanya sedikit (16 persen) yang tahu bahwa pijatan penting bagi pertumbuhan otak bayi.
Pijatan merupakan salah satu stimulus sensorik, rangsangan yang dibutuhkan anak pada masa awal kehidupan mereka agar bertumbuh kembang dengan sempurna.
Stimulus sensorik dapat dilakukan dengan lima cara yakni visual atau penglihatan, auditori atau pendengaran, olfaktori atau penciuman, kinestetik atau gerak, dan taktil atau sentuhan.
"Kalau diberi stimulasi secara bersamaan atau terintegrasi (multisensorik) akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada diberikan satu per satu," kata Rini Sekartini, pakar tumbuh kembang anak.
Ia melanjutkan, "Mandi itu salah satu cara kita melakukan stimulasi multisensorik. Jadi, sambil diajak bicara, diajak bermain. Jangan ketika mandi ibunya diam saja."
"Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah menyanyikan lagu, memberi mainan, mengenalkan gelembung. Bahkan aroma dapat pula menstimulasi bayi," tutur Castaneda memberi saran aktivitas yang dapat dilakukan saat memandikan si kecil.
(mer/mer)