Jakarta, CNN Indonesia -- Di kota Jakarta yang semakin padat, seringkali menumpang ojek sepeda motor jadi pilihan untuk mengakali kemacetan. Namun seringkali jadi dilema ketika ditawari menggunakan helm dari sang pengemudi.
Tidak dipakai takut melanggar peraturan lalu lintas, dipakai ada rasa tidak nyaman mengingat entah siapa yang pernah menggunakannya. Cara terbaik tentu saja dengan menggunakan helm milik sendiri.
Demi kebersihan memang ada beberapa benda yang sebaiknya penggunaannya tidak berbagi dengan orang lain. Rasa jijik dan tak nyaman benda yang digunakan dengan orang lain memang indikator yang cukup baik dalam kebiasaan hidup bersih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di zaman semarang ketika dengan mudah kita mendapatkan hand sanitizer dan sabun antibakterial, rasa jijik saja tidak cukup melindungi kita dari apapun,” kata Pritish Tosh, asisten profesor divisi penyakit infeksi dari Mayo Clinic seperti dikutip
Huffington Post.Berikut 7 benda yang sebaiknya tidak digunakan dengan berbagi dengan orang lain.
Meski ada yang percaya sabun padat punya kemampuan membunuh kuman sendiri, sangat dianjurkan untuk lebih memilih sabun cair untuk mengurangi kemungkinan berbagi benda dengan orang lain. Sebuah penelitian di tahun 1998 menemukan sabun padat tidak menjadi media transfer bakteri. Namun penelitian tahun 2006, menyanggah hasil temuan itu.
Karena sabun padat tak selamanya kering di antara 2 pemakaian, sehingga terjadi akumulasi bakteri, jamur dan ragi yang bisa berpindah dari orang ke orang.
Benda yang dipakai di kepala adalah barang yang mudah untuk menyebarkan kutu rambut, seperti juga bantal dan tempat tidur bekas dipakai orang yang terinfeksi.
Ada dua jenis keringat, yang bau dan tidak berbau. Yang berbau adalah hasil dari bakteri yang hidup dalam kelembaban keringat. Deodoran memang ada yang mengandung antibakterial.
Berbeda dengan antiprespiran yang hanya menekan produksi keringat. Sehingga tak memiliki daya dalam membunuh kuman. Jika Anda berbagi antiprespiran Anda mungkin akan saling menularkan kuman, bakteri, jamur atau ragi. Jadi berhentilah berbagi atau ganti dengan jenis spray.
Jika Anda menggunakan alat-alat ini di salon, waspadalah akan kemungkinan tertular penyakit. Jika Anda terluka karena alat-alat ini akan menjadi jalan masuk untuk bibit penyakit. Apalagi jika pengelola salon tidak membersihkannya sebagaimana mestinya.
Alat ini sangat mungkin menyebabkan luka bahkan ukuran paling kecil sekalipun. Pertukaran darah sangat mungkin terjadi.
“Hindari berbagi alat yang memungkinkan terjadi kontak darah,” kata Tosh menegaskan. Penyakit seperti Hepatitis B hanya membutuhkan luka kecil untuk masuk ke tubuh.
Saat Anda melepas anting-anting mungkin ada luka kecil terjadi. Jika anting-anting itu kemudian digunakan orang lain tak menutup kemungkinan terjadi penularan kuman penyakit pada orang lain.
Earphone seringkali jadi tempat berkumpul bakteri berdasarkan penelitian di tahun 2008. Bakteri itu bisa menyebar ke orang lain, ketika kita saling meminjamkannya dengan orang lain dan sangat mungkin mengakibatkan infeksi telinga. Jadi jangan berbagi serta rajin-rajinlah membersihkannya.