Geliat Kawasan Wisata Kuliner Pecenongan Kini

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 13:30 WIB
Pecenongan dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Ada banyak tempat untuk menghilangkan rasa lapar, mulai restoran, sampai warung pinggir jalan.
martabak pecenongan (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa orang terlihat mendorong gerobak besar dengan besi-besi di dalamnya. Sedangkan yang lainnya terlihat sibuk menggelar tenda dan merapikan warungnya yang sudah mantap berdiri. Beragam kendaraan pun mulai berlalu-lalang dan mengincar restoran dan warung kali lima favoritnya.

Begitulah suasana di Jalan Pecenongan, Jakarta menjelang malam tiba. Sejak pukul 5 sore, para pedagang mulai menggelar dagangannya.

Sudah sejak lama kawasan Pecenongan dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Tak ayal, sepanjang jalan ini banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk menghilangkan rasa lapar, mulai restoran, sampai warung pinggir jalan. Anda juga dapat menemukan gerobak penjaja makanan sampai sepeda motor dan mobil yang disulap menjadi sebuah warung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malam pun mulai merayapi ibukota, Pecenongan mulai menunjukkan geliatnya. Selain ramai oleh antrean kendaraan yang lalu lalang, Pecenongan pun mulai diramaikan dengan aroma makanan-makanan pemanja lidah.

Ada banyak makanan yang bisa Anda jajal di sini, di antaranya adalah chinese food, nasi goreng, mie goreng, nasi campur, nasi uduk, nasi bebek, sop kambing, bubur, sate, soto, mie ayam, pempek, pisang goreng Pontianak, es kelapa, es teler, masakan padang. Aneka makanan warteg pun tersedia sepanjang jalan Pecenongan.

Nah kalau berkunjung ke lokasi wisata kuliner ini, jangan lupa untuk mencicipi martabak 55A Pecenongan. Tak dimungkiri, penganan ini sudah menjadi ikon Pecenongan.

Tak berlebihan sepertinya menyebut martabak sebagai ikon dari Pecenongan. Baru buka saja, warung Martabak 65A Pecenongan sudah diserbu pengunjung. Di sekitar warung terlihat banyak terparkir kendaraan. Di depan warungnya, pengunjung yang duduk bahkan berdiri. Mereka bukan cuma menunggu martabak pesanannya jadi, tapi mereka juga berdiri untuk menyaksikan atraksi pembuatan martabak kegemaran mereka.

Penjaja martabak di sini memang paling terkenal dengan martabak toblerone-nya. Namun, kali ini pilihan yang unik dan tak kalah enak adalah martabak green tea red bean. Begitu digigit, rasa khas kacang merah lumer di mulut. Green tea yang punya rasa asli cukup pahit ternyata memang cocok dipasangkan dengan manisnya 'selai' kacang merah yang manis.

Namun, jika ingin menyantap makanan yang mengenyangkan, Anda bisa menuju bagian ujung dari kawasan ini. Sambangi saja restoran bubur Kwang Tung. Di bagian depan restorannya, Anda bisa menemukan berbagai binatang laut dalam akuarium, misalnya kepiting. Ya, semua binatang segar ini akan digunakan sebagai campuran dari bubur yang disajikan.

Semangkuk besar bubur ala Tiongkok yang tak terlalu kental pun tersaji di atas meja. Bubur yang jadi andalan adalah bubur kepiting. Seekor kepiting yang berukuran besar ini dicampur dengan bubur panas. Seperti biasa, cangkangnya dipecah-pecah agar Anda bisa puas menikmati dagingnya yang manis dan gurih. Tak lupa, tambahan kecap asin dan acar jahe akan semakin melengkapi kenikmatan rasa bubur ini. Tetapi, jangan terlalu lama menghabiskan semangkuk besar buburnya. Pasalnya, seperti jenis bubur Tiongkok lainnya, bubur ini akan jadi lebih cepat berair. Lagipula, pasti tak enak menikmati semangkuk bubur yang tak lagi hangat kan?

Warung tenda lainnya pun mulai dikunjungi. Terlihat beberapa orang sedang asyik menyantap pempek. Ada juga orang yang membeli nasi bebek untuk dibawa pulang dan disantap di rumah.

Butuh perhatian lebih

Perkembangan kawasan wisata kuliner di beberapa wilayah di Jakarta seolah membuat Pecenongan sedikit tersingkir. Mungkin saja, kawasan ini akan lebih ramai di akhir pekan mulai malam hari. Tapi menurut banyak orang di kawasan ini, Pecenongan mulai ramai sekitar pukul 9 malam sampai dini hari dan akan lebih ramai saat akhir pekan.

Hal lain yang juga disayangkan, sebagai tempat wisata kuliner pun, makanan yang ada sebenarnya tidak terlalu beragam. Menu makanan di sini didominasi oleh seafood. Kurang variasi dan kurang tertata rapi sebenarnya. Sekalipun makanan yang disajikan punya rasa yang enak, namun makanan yang inovatif dan kekinian sepertinya juga harus tersedia di tempat ini.

Setelah lama berjalan dan mengamati kawasan wisata kuliner Pecenongan, gapura besar bertuliskan "Welcome, Wisata Kuliner Pecenongan" yang saat sore masih terlihat dengan jelas, saat malam hari, tulisan itu pun sudah tidak terbaca lagi. Kawasan ini sedikit agak gelap. Mungkin, gapura ini ingin menyampaikan pesan bahwa Pecenongan perlu perhatian lebih agar predikat tempat wisata kuliner yang telah disematkan sejak lama, bisa kembali bersinar. (chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER