Perempuan Indonesia Masih Bingung Memeriksa Payudara Sendiri

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 13:55 WIB
"Di negara maju sadari sudah jadi kurikulum dari SMP. Di sini mahasiswa kedokteran saja suka masih bingung memeriksa payudara sendiri."
Salah satu cara sederhana untuk mendeteksi ada atau tidaknya kanker payudara adalah dengan melakukan periksa payudara sendiri atau biasa dikenal dengan sadari. (Thinkstock/g-stockstudio)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi mencegah kanker payudara terlanjur sampai stadium akhir dan menggerogoti organ tubuh lainnya, lebih baik Anda melakukan langkah awal sebagai bentuk antisipasi. Salah satu cara sederhana untuk mendeteksi ada atau tidaknya kanker payudara adalah dengan melakukan periksa payudara sendiri atau biasa dikenal dengan sadari.

Dokter spesialis bedah onkologi, Walta Gautama mengatakan perempuan Indonesia masih sangat jarang melakukan sadari. Bahkan pengetahuan tentang sadari pun sangat minim.

Hal ini sangat jauh berbeda dengan negara-negara maju. Perempuan di negara maju memiliki kesadaran tinggi tentang kesehatan payudara. "Di negara maju sadari sudah jadi kurikulum dari SMP. Di sini mahasiswa kedokteran saja suka masih bingung memeriksa payudara sendiri," kata Walta saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk melakukan sadari, hal yang paling penting adalah tahu batas-batas payudara. "Payudara itu bukan cuma yang menonjol. Batas dari atas dua jari di bawah tulang bahu. Batas tengah, garis tengah. Batas samping, garis tengah ketiak. Batas bawah yang melingkar," papar Walta.

Ia pun menambahkan, prinsip untuk melakukan sadari adalah memeriksa semua bagian secara lengkap dan teratur. "Semua bagian, semua batas harus diperiksa," ujarnya.

Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi. "Kalau sudah menopause boleh kapan saja. Tapi kalau bisa tiap bulan di tanggal yang sama. Misalnya tanggal 15 ya bulan berikutnya tanggal 15 juga." Sedangkan untuk jadwalnya, Anda bisa melakukan pemeriksaan satu sampai tiga bulan sekali.

Ada beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Anda bisa melakukannya di rumah secara rutin demi mengontrol kesehatan payudara Anda.

1. Berdiri tegak menghadap cermin. Lihat apakah ada perubahan bentuk atau permukaan kulit, pembengkakan atau perubahan puting. Tapi tak perlu khawatir jika bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku ke depan, lalu cermati payudara. Kemudian dorong siku ke belakang dan cermati bentuk dan ukuran payudara. Saat melakukan gerakan ini otot dada Anda akan berkontraksi dengan sendirinya.

3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung dan dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.

4. Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Gunakan ujung jari tangan untuk meraba dan menekan area payudara dan cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan memutar membentuk lingkaran kecil mulai dari atas ke bawah.

Kemudian buatlah gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Lakukan gerakan ini pada kedua payudara Anda.

5. Cubitlah kedua puting Anda. Cermati, apakah puting mengeluarkan cairan atau tidak. Jika ditemukan cairan segera konsultasikan ke dokter.

6. Pada posisi telentang, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan kiri ke atas dan lakukan gerakan meraba dengan menggunakan satu jari secara melingkar pada seluruh bagian dada sampai ketiak.

Selain melakukan sadari, Anda juga dianjurkan untuk memeriksakan oayudara secaa rutin ke dokter. Pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan dengan teknik mammografi.

Selain ketiga cara di atas, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). USG akan memeriksa hasil abnormal dari temuan pemeriksaan mammografi karena terkadang mammografi tidaklah efektif.

Pemeriksaan menggunakan USG dinilai lebih efektif karena dapat memeriksa payudara perempuan yang berusia di bawah 35 tahun. Hal ini disebabkan jaringan payudara perempuan dengan rentang usia teraebut masih padat sehingga mammografi tidak dapat memeriksa secara efektif.

USG pun dapat melakuka pemeriksaan lebih detil, apakah benjolan berisi cairan atau padat serta dapat melihat penyebaran kanker.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER