Penyebab Nomor Satu Infeksi Salmonella Bukan Daging

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 09:20 WIB
Infeksi salmonella yang disebabkan oleh bakteri salmonellosis bisa menyebabkan dehidrasi ekstrem juga kematian. Selama ini, infeksi dikaitkan dengan daging.
Kontribusi daging sapi pada salmonella kurang dari 10 persen. (Getty Images/Jacek Chabraszewski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salmonella, barangkali penyakit ini yang terpikirkan saat tergoda memakan adonan kue. Saat hendak memilih sayuran seperti timun mungkin tidak terpikir jika salmonella juga bisa menyerangnya.  

Pada kenyataannya, sayuran-sayuran ungguran adalah sumber dari penyakit salmonella, menurut sebuah penelitian makanan yang fokus dilakukan pada 2008 sampai 2012, seperti dilansir dari laman Fox News.

Infeksi salmonella yang disebabkan oleh bakteri salmonellosis bisa menyebabkan dehidrasi ekstrem juga kematian. Salmonella menginfeksi orang-orang yang memakan makanan yang terkontaminasi bakteri salmonellosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi para peneliti melaporkan, sayuran menyumbang sekitar 18 persen kasus penyakit salmonella. Sementara, buah dan telur masing-masing menyumbang sekitar 12 persen sebagai penyebab salmonella.

Dilaporkan, ayam adalah daging yang paling bermasalah dengan sepuluh persen kasus infeksi salmonella. Daging sapi dan babi berada di belakangnya.

Meski demikian, daging sapi adalah penyebab terbesar infeksi jenis bakteri E.coli, dengan sekitar 46 persen kasus penyakit. Tanaman sayuran berada pada baris kedua untuk jenis bahan makanan yang terinfeksi bakteri E.coli dengan sekitar 36 persen kasus.

Penelitian pada Februari lalu itu mendukung temuan sebelumnya, bahwa makanan dapat lebih berisiko daripada daging dalam hal penyakit dari makanan, seperti salmonella dan E.coli.  

Para peneliti mengamati dua penyakit dengan prioritas tinggi lain, listeria dan campylobacter. Pada listeria, buah adalah sumber utama penyakit tersebut. Sementara, campylobacter paling dikaitkan dengan susu.

Laporan ini merupakan upaya awal oleh tiga lembaga pangan di Amerika Serikat, yakni USDA, FDA, dan CDC, yang bersatu dalam forum Interagency Food Safety Analytics Collaboration.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER