Kekeliruan Orang Tua Saat Ajari Anak Makan Sehat

Rahmi Suci Ramadhani | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 11:28 WIB
Salah satu cara orang tua agar buah hati bertumbuh kembang optimal adalah memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang.
Ilustrasi (Thinkstock/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu cara orang tua agar buah hati bertumbuh kembang optimal adalah memberikan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Kenyataannya, banyak orang tua menghadapi anak yang sulit makan.

"Yang harus diingat, konsep besarnya untuk seorang anak, makan itu juga proses belajar," kata Yoga Devaera, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Artinya, menurut Yoga, orang tua perlu bersabar dalam mengajari anak untuk memakan makanan yang sehat dengan gizi lengkap dan seimbang. Ia menjelaskan, ada empat kelompok besar makanan, yakni kelompok karbohidrat, protein, kalsium, serta sayur dan buah-buahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoga menerangkan, makanan sehat dapat terpenuhi bila setiap kali makan ada empat kelompok besar makanan tersebut dalam porsi yang seimbang.

"Dan yang paling bagus, makan sevariatif mungkin. Kalau hanya satu jenis pasti ada kandungan mikronutrien yang tidak terpenuhi. Kalau makannya itu-itu saja, bisa jadi ada defisiensi nutrisi," ujarnya.

Dalam praktiknya, orang tua di Indonesia kerap kali keliru dengan memberikan jenis makanan yang itu-itu saja pada anaknya. Contohnya, saat mulai memberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

"Yang paling nge-tren di Indonesia itu makanan pendamping ASI apa? Ceker. Padahal ceker sedikit sekali kandungan proteinnya. Protein itu ada dalam dagingnya," cetus Yoga. Belum lagi, banyak orang tua yang putus asa mengenalkan anak pada variasi makanan.

Seharusnya, jika ada satu jenis makanan yang tidak disukai atau tidak dapat dimakan oleh anak, harus diganti dengan makanan lain dalam satu kelompok yang sama.

"Usaha mengenalkan makanannya tetap. Penelitian menyebutkan ada 10-15 kali kesempatan mengenalkan makanan pada anak. Setelah itu, kalau dia tidak mau berarti kita butuh suplemen yang dia butuhkan," tutur Yoga.

Kekeliruan lainnya adalah pantang memakan makanan tertentu saat hamil. Padahal, proses anak dalam belajar makan tidak dimulai ketika dia sudah berusia satu tahun tetapi sejak dalam kandungan.

"Kalau ibu tidak mau anaknya kesulitan makan, waktu hamil makan segala macam makanan supaya berbagai rasanya dikenali anak. Jadi, enggak ada pantang-pantang," tandas dokter anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER