Tujuh Gangguan Cerna yang Sering Menimpa Anak-Anak

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 06:15 WIB
Pada anak-anak, gangguan pencernaan bisa mengarah pada gangguan tumbuh kembang dan kecerdasan.
Setidaknya ada tujuh jenis gangguan pencernaan yang terjadi pada masa awal tumbuh kembang anak. (Thinkstock/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pepatah yang mengatakan, pikiranmu tergantung apa yang kamu makan. Untuk itu makanlah yang baik karena makanan yang baik akan dicerna dengan baik dan akan memengaruhi otak.

Dokter spesialis anak yang, Juffrie, mengatakan, fungsi saluran cerna ada dua, yaitu untuk mencerna atau disgesti menyerap sisa makanan. Saluran pencernaan yang sehat adalah saluran pencernaan yang melakukan kedua fungsi itu dengan baik. "Makanan bisa dipecah (dicerna) dan diserap artinya fungsinya (pencernaan) sudah bagus," ujarnya.

Gangguan pencernaan yang terjadi pada anak dan orang dewasa memiliki efek yang berbeda. Pada anak-anak, gangguan pencernaan bisa mengarah pada gangguan tumbuh kembang dan kecerdasan. Hal ini disebabkan ada hubungan antara saluran pencernaan dan perkembangan otak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juffrie mengatakan, setidaknya ada tujuh jenis gangguan pencernaan yang terjadi pada masa awal tumbuh kembang anak.  Gangguan tersebut meliputi gumoh, gangguan mengunyah, muntah berulang, kolik, diare fungsional, dyscechia, dan sembelit fungsional.

1. Gumoh/Regurgitasi/Reflux

Gumoh merupakan kondisi ketika isi lambung kembali ke mulut. "Ini adalah gejala fisiologis. Dan kondisi ini normal," kata Juffrie. Sebanyak 70 persen bayi mengalami gumoh selama enam bulan. Keadaan ini akan berkurang satu tahun membaik. "Selama berat badannya tidak terganggu tidak perlu diapa-apakan," ujar Juffrie.

2. Gangguan mengunyah

Ketika bagian mulut dan kerongkongan terganggu, timbul gangguan mengunyah. Proses yang terjadi pada mulut merupakan proses awal terjadinya pencernaan. Jika pada tahap ini tejadi gangguan, maka saluran pencernaan pun ikut terganggu.

3. Muntah berulang

Muntah yang terjadi terus-menerus pada anak-anak, disebabkan adanya gerakan usus yang terganggu. "Otot ususnya terganggu, belum sempurna, belum baik," kata Juffrie.

4. Kolik

Kolik merupakan kondisi ketika terjadi sakit perut yang tidak bisa ditahan. "Anak akan menangis terus-menerus. Kalau dia menangis sehari tiga jam atau tiga hari seminggu dan berbulan-bulan, itu kolik," katanya. Biasanya kolik disertai dengan kegagalan tumbuh anak.

5. Diare fungsional

Diare terjadi ketika buang air besar berupa cairan lebih dari tiga kali sehari. Hal ini terjadi bukan karena kuman tapi karena fungsi saliran pencernaan yang belum sempurna.

6. Dyschecia

Dyschecia merupakan kondisi ketika terjadi sakit perut sebelum buang air besar. Biasanya perut akan terasa sakit sekitar 10 menit sebelum buang air besar.

6. Sembelit fungsional

Anak-anak dikatakan mengalami sembelit fungsional ketika ia tidak buang air besar selama tiga hari atau dalam seminggu kurang dari tiga kali buang air besar. Sembelit fungsional ditandai dengan perut kembung, muntah-muntah, dsb.

(chs/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER