Nyamuk Sangat Tergoda Aroma Keringat Sehabis Olahraga

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 16:05 WIB
Pernahkah Anda mengalami situasi digigit nyamuk dan heran mengapa teman di sebelah Anda tetap duduk tenang tanpa gangguan?
Ilustrasi Nyamuk Aedes Aegypti (Bryan Reynolds/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pernahkah Anda mengalami situasi digigit nyamuk dan heran mengapa teman di sebelah Anda tetap duduk tenang tanpa gangguan? Ternyata nyamuk memang suka pilih-pilih ‘pasien’ yang akan dihisap darahnya.

Sebuah video penelitian membuktikan hal tersebut. Berbagai faktor, mulai dari golongan darah, seberapa sering Anda mandi, hobi konsumsi alkohol, semua bisa memengaruhi kesempatan Anda untuk menjadi korban nyamuk.

Faktor-faktor tersebut juga memengaruhi reaksi tubuh terhadap gigitan nyamuk. Kebanyakan orang hanya akan meninggalkan bekas gigitan dan iritasi ringan, sementara beberapa orang lainnya akan mengembangkan reaksi alergi yang dapat memiliki konsekuensi serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika nyamuk menggigit dan menarik darah, ia juga menyuntikkan air liur ke dalam diri Anda untuk menghentikan darah dari pembekuan," kata Martin Donnelly, dari School of Tropical Medicine di University of Liverpool. "Protein dan enzim dalam air liur inilah yang menyebabkan iritasi dan gatal."

Ketertarikan nyamuk pada darah seseorang bergantung pada kombinasi sempurna antara genetik dan aroma. “85 persen ketertarikan nyamuk berasal dari genetik,” kata presenter Craig Benzine menjelaskan dalam video yang diproduksi oleh Mental Floss.

Tubuh manusia memproduksi sekitar 500 bahan kimia yang mudah menguap, yang berembus dari kulit ke udara. Uapan bahan kimia tersebut dapat dideteksi oleh nyamuk menggunakan sepasang antena berbulu kecil di kepala mereka.

Penelitian telah menunjukkan serangga pengisap darah itu tertarik pada keringat, asam laktat, asam urat dan octenol. Jika seseorang menghasilkan asam laktat lebih banyak dalam keringatnya, itu membuatnya lebih sering digigit nyamuk.

Asam laktat dilepaskan melalui pori-pori di kulit, terutama setelah berolahraga. Asam urat yang paling dikenal sebagai bahan kimia dalam urine, juga dapat diproduksi di kulit. Sementara itu, octenol ditemukan dalam keringat dan napas.

Jadi jika Anda berkeringat atau terengah-engah, Anda akan menghasilkan lebih banyak bahan kimia penggoda nyamuk.

Beberapa orang secara alami melepaskan lebih banyak bahan kimia tersebut ketimbang yang lainnya. Jika Anda berolahraga di luar ruangan, Anda cenderung menghasilkan asam laktat lebih banyak.

Nyamuk tampaknya juga menyukai suhu tubuh yang lebih tinggi, dan tentu saja suhu tubuh naik ketika Anda berolahraga. Itu menjadi alasan lain mengapa Anda mungkin lebih rentan terhadap gigitan setelah berolahraga.

Menurut Benzine, semakin lama keringat dibiarkan, maka nyamuk akan semakin tertarik. Karena itu, orang yang sering mandi lebih jarang digigit nyamuk. “Nyamuk yang membawa malaria tertarik dengan keringat yang sudah melekat di kulit selama lebih dari satu hari,” katanya.


(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER