Jakarta, CNN Indonesia -- Sibuk. Sebuah alasan klasik yang sering digunakan ketika dihadapkan dengan kewajiban olahraga untuk hidup sehat. Akhirnya, tak jarang orang yang meninggalkan ambisi mendapatkan kebugaran dengan alasan waktu.
Padahal sebenarnya, berolahraga tak harus membutuhkan waktu berjam-jam. Olahraga yang baik bukanlah olahraga yang memakan waktu lama. Sebentar saja, tapi rutin, itu lebih baik.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di PLoS ONE mengungkapkan bahwa berjalan kaki selama 15 menit ketika mengidam makanan atau camilan dapat membantu mengekang rasa lapar. Hasilnya, Anda pun bisa meredam hasrat untuk ngemil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti dari University of Innsbruck di Austria dan Adrian H. Taylor dari Plymouth University di Inggris merekrut 47 orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan dengan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan ringan yang mengandung gula.
Setiap peserta diminta untuk menjauhkan diri dari makanan ringan bergula selama tiga hari sebelum mereka ditugaskan untuk bergabung dalam salah satu dari dua kelompok secara acak.
Kelompok pertama diminta untuk berjalan kaki selama 15 menit sebelum membuka bungkus makanan ringan manis yang harus mereka hindari sebelumnya. Semantara kelompok kedua tetap duduk dan tak perlu berjalan kaki.
Hasilnya menunjukkan, peserta dari kelompok pertama mampu untuk menghindari camilan manis itu setelah berjalan-jalan dibandingkan dengan peserta yang tidak melakukan aktivitas fisik. Penelitian terakhir yang dilakukan pada olahraga yang lebih berat menemukan bahwa beberapa efek menguntungkan yang justru didapatkan dari olahraga yang berlangsung tidak lebih dari 15 menit.
Bukti telah menunjukkan bahwa remaja yang berkemampuan rendah dan berolahraga hanya 12 menit sehari secara signifikan dapat meningkatkan kinerja mereka di dalam kelas.
Sebuah studi serupa juga dilakukan di University of Exeter. Mereka menemukan bahwa berjalan kaki 15 menit setiap hari dapat mengurangi konsumsi cokelat 50 persen.
Sebanyak 78 peserta yang gemar makan cokelat diminta untuk berjalan kaki selama 15 menit sebelum mereka diberikan tugas. Entah itu tugas yang membuat stres atau tidak membuat stres.
Tim peneliti pun menyediakan cokelat untuk semua peserta selagi mereka menyelesaikan tugasnya. Cokelat itu ditempatkan dalam dua mangkuk dengan label ‘
threat size’ atau ‘
fun size’.
Peserta yang melakukan olahraga sebelumnya mengonsumsi hanya 15 gram cokelat dibandingkan dengan yang tidak berolahraga yang mengonsumsi 28 gram cokelat.
"Kami tahu bahwa mengemil makanan berkalori tinggi, seperti cokelat, di tempat kerja bisa menjadi kebiasaan ceroboh dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu," kata Profesor Adrian Taylor, dari University of Exeter.
"Kami sering merasa bahwa makanan ringan ini memberikan dorongan energi, atau membantu mengatasi stres pekerjaan, termasuk kebosanan," ujarnya. Menurut Taylor, seseorang sering merasa sulit untuk mengurangi perilaku tersebut. Tapi penelitian ini menunjukkan bahwa dengan berjalan-jalan singkat, seseorang mampu menguragi asupan camilannya sebanyak 50 persen.
(mer/mer)