Mencegah dan Menangani Serangan Kram Kaki

Utami Widowati | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2015 08:28 WIB
Ilustrasi kram kaki. (Thinkstock/Nobilior)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kram di kaki adalah rasa tegang mendadak yang tak nyaman yang bisa tiba-tiba menyerang otot-otot kaki. Ada yang sering merasakannya di bagian otot betis. Ada pula yang merasakannya di telapak kaki hingga jari-jari.

Kram kaki  seringkali juga menyerang di malam hari saat semestinya kita sudah bisa istirahat dengan tenang. Tak jarang ini pula yang bisa tiba-tiba membangunkan penderita di tengah malam. Tapi kram kaki juga bisa menyerang saat aktivitas berat seperti berlari. Meski ada pula yang tiba-tiba merasakan serangan saat sedang duduk bekerja dengan serius.

Kram biasanya berlangsung ada yang hanya beberapa detik tapi ada pula yang sampai 10 menit. Kram yang berlangsung dalam waktu lama biasanya karena pola hidup yang sedikit bergerak atau sedentary lifestyle.

“Banyak penyebab yang mungkin memicu kram kaki. Mulai dari sekadar dehidrasi bahkan sampai yang serius seperti penyakit ginjal,” kata ahli terapi fisik Matthew Hyland, presiden New York Physical Therapy Association dan pemilik Rye Physical Therapy & Rehabilitation.

Ada yang merupakan efek dari latihan fisik yang berat, trauma pada otot. Atau karena terlalu lama berada dalam posisi aneh, seperti duduk. Penyebab lain bisa karena efek pengobatan seperti konsumsi pil kontrasepsi, diuretik (yang biasa diresepkan untuk orang dengan tekanan darah tinggi) dan steroid.

“Kekurangan potasium dan kalsium atau udara terlalu dingin juga bisa jadi sebab kram kaki,” kata Hyland seperti dikutip dari everyday health.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kram kaki di malam hari. “Begitu kram menyerang, cara terbaik untuk meredakannya adalah dengan bergerak. Berjalan, melompat ringan atau sekadar menggoyang-goyangkan kaki,” kata Hyland. Bahkan sekadar menggerakkan pergelangan kaki dan memutarnya sembari sesekali menggosok otot kaki bisa menolong juga.

Beberapa orang dengan kram kaki yang kronis, ada yang menggunakan kompres dingin. Sensasi dinginnya bisa mengurangi rasa nyeri dan baal yang mungkin mengiringi kram. Penggunakan obat gosok analgesik dan obat nyeri dijual bebas bisa dimanfaatkan untuk pengobatan darurat.

Namun Hyland mengingatkan mereka yang memang sudah sering mengalami kram kaki, perlu memperhatikan latihan guna menguatkan otot kaki.

“Sistem otot dan kerangka kita mencapai puncaknya pada usia 20 tahun. Meski masih ada kesempatan berada dalam kondisi bisa dipertahankan kekuatannya selama 20 tahun, faktanya kekuatan otot dan tulang mulai melemah di usia 40 tahun,” kata Hyland.



Pada saat otot jadi tak lentur lagi. Karenanya latihan perenggangan dan penguatan jadi sangat penting di usia 40 tahun untuk mendapatkan kesehatan yang maksimal. Jika kram berlangsung antara 5-10 menit dan terjadi beberapa kali dalam sepekan, memeriksakannya ke dokter adalah hal wajib.

Anda bisa mencegah kram dengan cara-cara sederhana dengan mengubah gaya hidup. Mulai dari minum cukup banyak air, karena ada kalanya kram juga disebabkan oleh dehidrasi, lebih banyak makan sayur dan buah segar.

Ada kalanya dokter akan menambahkan suplemen vitamin dan mineral jika kram Anda terjadi dalam jangka waktu lama dan sering. Potasium dan magnesium yang ada pada buah seperti pisang sangat membantu mencegah kram terutama pada wanita hamil. Ahli kesehatan merekomendasikan sedikitnya 300 miligram magnesium per hari jika Anda kurang mendapatkannya dari makanan sehari-hari.

(utw/utw)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK