Jakarta, CNN Indonesia -- Kenyataan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kematian memang terbukti benar. Namun, ternyata hipertensi tidak menyebabkan kematian secara langsung.
Cara hipertensi mengantarkan Anda pada kematian adalah dengan merusak organ terlebih dahulu. Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah. Sementara itu, pembuluh darah terletak di seluruh tubuh mulai ujung kepala sampai ujung kaki.
Akibatnya, kondisi tekanan darah yang tinggi bisa memengaruhi kerja organ lainnya. Yang paling sering terkena dampaknya secara langsung adalah jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Siska S. Danny mengatakan, data mayoritas orang yang terkena serangan jantung juga menderita hipertensi. "Di Rumah Sakit Harapan Kita, 60-80 persen orang yang terkena serangan jantung ternyata hipertensi positif," ujarnya.
Tak hanya serangan jantung, tekanan darah tinggi juga berpotensi menyebabkan gagal jantung. Siska pun menjelaskan mekanisme tekanan darah tinggi yang menyebabkan gagal jantung.
"Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang tinggi membuat jantung kerja lebih keras," kata Siska menjelaskan. Akibatnya jantung harus melawan tekanan darah yang tinggi itu.
Ia pun mengibaratkan kerja jantung tersebut dengan kerja otot ketika sedang angkat beban karena mekanismenya hampir serupa. "Kalau orang angkat besi ototnya pasti membesar. Jantung juga begitu," katanya. "Kalau jantung ototnya membesar lama-lama akan kaku dan bengkak."
Hal tersebutlah yang menyebabkan hipertensi harus ditangani segera untuk mencegah komplikasi penyakit lebih lanjut.
"Itu harus distop, jangan sampai mengalami penebalan seperti itu," kata Siska. Nanti kalau jantungnya makin lama bengkak, sesak napas, gagal jantung akhirnya," ujarnya menjelaskan.
Stroke dan gagal ginjal Tak hanya jantung, organ lainnya pun tak luput dari serangan hipertensi ini. Misalnya saja otak. Ketika hipertensi menyerang pembuluh darah dan saraf di otak, hal ini akan menyebabkan stroke. "Kalau stroke lebih tinggi lagi kasusnya dibandingkan serangan jantung," ucap Siska.
Sedangkan untuk kasus gagal ginjal, tekanan darah yang tinggi pada organ ginjal akan merusak pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan ginjal itu sendiri. "Jaringan di organ-organ tersebut tidak bisa memperbaiki sendiri, tidak seperti kulit yang bisa memperbaiki jaringan sendiri. Kalau sudah rusak ya rusak," kata Siska. Akibatnya terjadilah gagal ginjal.
Mata pun tak luput dari terjangan hipertensi. Bahkan hipertensi yang menyerang mata dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.
Hipertensi menyebabkan pembuluh darah mata menyempit, bocor bahkan mengeras. Hal ini disebabkan tekanan darah yang berlebihan dan berkelanjutan terhadap dinding pembuluh darah. Saraf optik pun dapat membengkak dan akhirnya mengakibatkan masalah penglihatan.
(win/utw)