Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini penyakit darah tinggi atau hipertensi diketahui banyak menyerang orang dewasa. Tapi, ternyata hipertensi pun dapat menyerang anak-anak.
Meski sama-sama tekanan darah tinggi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Siska S. Danny mengatakan ada perbedaan hipertensi pada anak dan dewasa.
"Hipertensi pada anak biasanya karena gangguan organ lain. Paling sering karena gangguan ginjal," kata Siska saat ditemui usai acara diskusi di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada orang dewasa yang terjadi justru sebaliknya. Hipertensi pada orang dewasa menyebabkan kerusakan organ lainnya, seperti jantung, ginjal, mata, bahkan otak.
Pengukuran angka hipertensi pun tidak berpatok pada satu angka seperti orang dewasa. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90 mmHg.
Tapi, Siska mengatakan pada anak kondisinya berbeda. "Hipertensi pada anak ada
range-nya masing. Baby 0 tahun, todler 1-3 tahun, balita, dan di atas 14 tahun baru disamakan seperti orang dewasa," ujarnya.
Beberapa penyakit pada anak yang menyebabkan terjadinya hipertensi antara lain sindrom nefrotik, yaitu gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak protein di dalam urine. Atau bisa juga disebabkan oleh tumor di atas ginjal.
"Hipertensi pada anak itu merupakan gejala penyakit tertentu," ujarnya. "Pada anak yang harus dicari apakah ada penyakit lain yang menyebabkan hipertensinya. Jadi tatalaksananya berdasarkan gangguan yang mendasarinya," kata Siska menjelaskan.
(win/utw)