Jakarta, CNN Indonesia -- Keju bukan lagi makanan khusus untuk bule. Sudah banyak masyarakat Indonesia yang rutin mengonsumsi produk olahan susu tersebut untuk campuran roti saat sarapan, atau tambahan pada makanan lain.
Keju banyak mengandung kalsium dan protein yang bermanfaat bagi kesehatan. Dari tiga jenis keju yang ada yaitu mozarella, broccocini, dan ricotta, rupanya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan guna menjaga kualitas keju.
Chef Fahmi Widarte, ahli keju memberikan tips kepada CNN Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Simpan dalam suhu dinginChef yang lulus dari National Hotel Institute Bandung pada 2001 ini menekankan pentingnya keju di simpan pada suhu yang dingin guna mencaga keawetan keju.
"Simpan keju dalam suhu chill di bawah enam derajat celsius guna mencegah bakteri hidup," ujar Fahmi.
2. Perhatikan masa usai bukaFahmi menjelaskan, perbedaan masa usai buka dari berbagai jenis keju ternyata berbeda-beda.
Bagi keju jenis ricotta, alangkah baiknya sudah harus dihabiskan empat hari setelah dibuka. Sedangkan untuk jenis mozarella dan brococcini dapat digunakan lebih lama, namun tetap harus berada di suhu rendah.
3. Pakai kedap udaraPenggunaan kemasan kedap udara menurut Fahmi juga mendukung kualitas dari keju menjadi lebih awet.
Kemasan kedap udara membantu keju terhindar dari kontaminan yang ada di udara, baik berupa bakteri ataupun jamur.
4. Bijak melihat jamurMeski sudah disimpan dengan baik, bukan berarti keju akan 100 persen terhindar dari yang namanya penjamuran.
Apabila Anda menemukan jamur pada permukaan keju Anda, Fahmi meminta untuk tidak langsung membuang keju ke tempat sampah.
"Jika menemukan jamur di permukaan keju, kikis saja dengan sendok atau garpu, selama yang bagian dalam tidak terkena itu tidak masalah masih dapat digunakan," kata Fahmi. "Jamur itu tanda bakteri masih bekerja dengan baik." Lanjutnya.
(mer/mer)