Keputihan Bisa Jadi Pencetus Nyeri Perut Saat Haid

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 08:38 WIB
Orang yang pekerjaannya lebih menyenangkan cenderung tidak merasakan nyeri haid yang hebat dibandingkan orang dengan pekerjaan yang monoton.
Rasa nyeri saat menstruasi yang dirasakan perempuan pun berbeda-beda tergantung keadaan fisik dan psikis yang dialaminya. (Thinkstock/Ana Blazic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rasa nyeri yang tajam seperti menyayat perut, atau rasa seperti diremas-remas bahkan kram sering dirasakan perempuan setiap bulannya. Tak hanya menyerang perut atau daerah sekitar rahim, rasa sakit itu pun bisa menjalar sampai ke punggung bawah, medial paha, atau ada juga yang merasakan lemas pada lututnya.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Ardiansjah Dara menjelaskan, nyeri haid atau yang disebut dismenorea ini terjadi akibat adanya kontraksi otot perut yang bertujuan meluruhkan dinding rahim dan mendorongnya keluar.

Rasa nyeri saat menstruasi yang dirasakan perempuan pun berbeda-beda tergantung keadaan fisik dan psikis yang dialaminya. Berikut beberapa pencetus nyeri haid menurut Dara yang biasanya terjadi pada perempuan:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Nyeri haid terjadi pada usia tertentu

Dokter Dara mengungkapkan nyeri haid primer yang banyak terjadi pada perempuan (bukan akibat adanya gangguan organik) terjadi pada 3-5 tahun setelah menarche (haid pertama kali).

Nyeri haid akan mulai muncul saat terjadinya siklus haid ovulatorik (haid teratur) yang merupakan siklus dewasa normal.

2. Status sosial

"Ibu-ibu yang pagi-pagi nyiapin sarapan buat anak dan suaminya, berangkat kerja, yang aktivitasnya lebih banyak dan crowded, nyerinya berbeda dengan ibu-ibu yang pagi-pagi sudah ngopi di mal, belanja," kaya dokter Dara menjelaskan.

Inilah yang dimaksud dokter Dara status sosial bisa memengaruhi tingkat nyeri pada haid.

3. Pekerjaan

Berdasarkan pengamatan pada para pasiennya, dokter Dara menyimpulkan orang yang pekerjaannya lebih menyenangkan cenderung tidak merasakan nyeri haid yang hebat dibandingkan orang dengan pekerjaan yang monoton. "Ada pasien saya, pegawai bank, dia hampir setiap bulan ada cuti sehari gara-gara haid."

4. Belum pernah melahirkan

Secara biologis, orang yang sudah pernah melahirkan rahimnya akan sedikit mengendur (melar). Lubang serviks tempat keluarnya darah haid pun sudah pasti lebih besar. Akibatnya nyeri haid pun tak terlalu berasa.

Sementara orang yang belum pernah melahirkan akan lebih merasakan nyeri haid karena rahimnya masih kecil dan tegang. "Lubang serviksnya juga masih sempit. Masih kecil sekali," kaya dokter Dara.

5. Keputihan

Hati-hati jika Anda sering keputihan. Hal itu tidak bisa didiamkan begitu saja dan harus diobati. Keputihan pun bisa menjadi salah satu pencetus nyeri haid. "Kalau sering keputihan kuman naik ke vagina, masuk ke rahim dan lengket di bagian rahim. Itu juga bisa bikin nyeri," ujar dokter Dara.

Apalagi jika keputihannnya tergolong abnormal itu bisa lebih berbahaya lagi. "Kalau yang abnormal itu baunya busuk, warnanya kuning atau ada yang agak kehijauan, bentuknya kayak bubur atau nasi basah," kata Dara menambahkan.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER