Alasan Mengapa Yoga Bikram Bisa Berbahaya

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 06:51 WIB
Latihan Bikram yoga yang dilakukan di sebuah ruangan panas, sampai sekitar 40 derajat celsius, bisa berbahaya menurut peneliti.
Kelas bikram yoga pada umumnya dilakukan sepanjang 90 menit dan para yogi yang berpartisipasi meliukkan tubuh ke 26 pose dan melakukan dua latihan pernapasan. (Getty Images/ Thinkstock/Denis Raev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Durasi yang lebih singkat, menurunkan suhu, dan meningkatkan perhatian asupan air, adalah rekomendasi dari tim ilmuwan olahraga yang melakukan penelitian tentang yoga bikram.

Latihan Bikram Om biasanya dilakukan di sebuah ruangan yang dipanaskan sampai 105 derajat Fahrenheit atau sekitar 40 derajat celsius dengan kelembapan 40 persen.

Kelas pada umumnya dilakukan sepanjang 90 menit dan para yogi yang berpartisipasi meliukkan tubuh ke 26 pose dan melakukan dua latihan pernapasan. Para penggemar latihan ini menikmati tantangan untuk tetap fokus, kendati adanya ketidaknyamanan dan berlimpahnya keringat yang memiliki efek detoksifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian terbaru mendukung manfaat kesehatan dari bikram yoga. Di antaranya, meningkatkan kesadaran, tingkat stres lebih rendah, meningkatkan daya tahan kardiorespirasi, keseimbangan lebih baik, peningkatan kekuatan tubuh, fleksibilitas bahu, dan penurunan persentase lemak tubuh yang lebih kecil.

Namun, di samping sederet manfaat tersebut, tim peneliti ingin menguji keamanan praktik bikram yoga. Mereka merekrut 20 relawan sehat. Semua relawan mengikuti kelas bikram yoga secara teratur .

Para peserta berusia antara 28 dan 67, tujuh orang adalah laki-laki dan 13 perempuan. Setiap peserta menelan sebuah sensor temperatur tubuh, dan diikat pada monitor denyut jantung yang dipakai selama kelas yoga berlangsung.

Data denyut jantung secara keseluruhan lebih rendah dari yang telah diprediksi tim peneliti, dan fluktuatif tergantung pada tingkat kesulitan pose yang diberikan.

Namun, suhu tubuh terus meningkat pada semua peserta, berdasarkan penelitian yang didanai oleh American Council on Exercise tersebut, seperti dilansir laman resminya.

Rata-rata suhu tubuh tertinggi pada lelaki adalah 103,2 derajat fahrenheit (39, 5 derajat celsius). Sementara, pada perempuan adalah 102 derajat fahrenheit (38,8 derajat celsius).

Suhu tubuh seorang peserta laki-laki mencapai 104,1 derajat fahrenheit (40 derajat celsius) yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko penyakit yang berhubungan dengan panas dan serangan panas, menurut penelitian.

Di akhir sesi bikram yoga selama 90 menit, tujuh dari 20 partisipan memiliki suhu lebih besar dari 103 derajat fahrenheit (39,3 derajat celsius). Para peneliti merekomendasikan, latihan di dalam kelas dengan pengaturan panas tertentu, tidak boleh melebihi 60 menit, untuk meminimalkan efek panas yang tidak bisa ditoleransi.

Kelas bikram yoga biasanya memberikan hanya satu kali istirahat untuk minum, kata peneliti yang berpendapat bahwa itu tidak cukup. Mereka meyakinkan penggemar bikram yang percaya, memininimalkan konsumsi air selama kelas dapat meningkatkan kesadaran, bahwa hal tersebut tidak bekerja demikian.

“Tidak ada yang diperoleh dari memotong asupan air dalam pengaturan apapun,” kata Porcari, kepala program Fisiologi Klinis di Universitas Wisconsin La Crosse.

Orang-orang yang melatih bikram harus mendorong murid-muridnya mengonsumsi banyak air, terutama ketika kelas berlangsung di lingkungan ekstrem seperti pada kelas bikram yoga, katanya.

(win/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER