Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap orang pasti punya makanan kesukaannya masing-masing. Dari ribuan varian makanan, tentunya Anda punya alasan tersendiri mengapa makanan ini yang jadi favorit. Entah karena rasanya yang enak, gurih, asam, pedas, atau bahkan manis.
Yang jelas setiap orang seleranya pasti berbeda-beda. Namun sadarkah Anda kalau setiap makanan mencerminkan kepribadian seseorang?
Dikutip dari Stylist, situs kencan online Skout mengadakan kuis terhadap 4600 orang tentang hubungan makanan favorit dengan kebiasaan di tempat tidur, diet dan gaya hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, penelitian membuktikan bahwa sekitar 73 persen pencinta makanan grilled cheese biasanya bercinta paling tidak sebulan sekali, dibandingkan dengan 63 persen yang tidak suka makanan ini. Dan 32 persen pencinta grilled cheese setidaknya bercinta enam kali sebulan dibandingkan 27 persen orang yang suka keju tanpa dipanggang.
Sekitar 81 persen pertisipan yang menyukai grilled cheese mengatakan kalau mereka termasuk orang yang dermawan. Sekitar 84 persennya juga mengaku kalau mereka suka travelling.
Itu hanyalah salah satu di antara kepribadian yang bisa terlihat dari makanan favorit. Lalu apa kata makanan favorit Anda soal kepribadian? Cek yang berikut ini.
Anda adalah orang yang ramah. Mungkin ini terkesan aneh, tapi ini kenyataannya. Sebuah jurnal di tahun 2011, Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa orang yang suka cita rasa manis cenderung memiliki disposisi kepribadian yang manis pula.
Peneliti melihat adanya perbedaan kepribadian antara orang yang suka makanan manis dibandingkan dengan rasa pahit, pedas, asam, asin atau umami. Dengan hasil dari lima studi yang terpisah, peneliti menyimpulkan bahwa orang yang suka makanan manis seperti cokelat atau kue akan lebih mungkin menjadi relawan dan membantu orang lain yang membutuhkan.
Mereka juga mungkin jadi orang yang menyenangkan. "Ada hubungan nyata antara makanan manis dengan perilaku pro-sosial," kata Brian Meier, pemimpin penelitian. Jika Anda adalah pencinta pizza pepperoni maka Anda tergolong orang yang tertutup dan suka berargumen. Alan Hirsch, direktur Smell & Taste Treatment Research Foundation di Chicago melakukan penelitian tentang hubungan antara kejiwaan dan kepribadian dengan topping pizza.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang suka pepperoni pizza akan merasa lebih berkembang baik jika mereka jadi pusat perhatian. Orang-orang ini juga termasuk tipe yang tertutup dibanding mereka yang suka pizza dengan topping telur dan zaitun.
Pencinta pizza klasik seperti pepperoni juga tergolong orang yang argumentatif dan penunda.
Anda adalah sosok orang yang berani ambil risiko. Dalam studi yang berjudul Some Like It Hot, para peneliti di France's University of Grenoble menemukan bahwa pria yang suka makanan pedas memiliki tingkat testosteron yang tinggi. Testosteron ini pada akhirnya akan berhubungan dengan keuangan, seksual dan pengambilan risiko.
Namun makanan pedas ini efeknya tak hanya terbatas pada pria. Dalam jurnal dari Institute of Food Technologist 2013 melakukan penelitian terhadap pria dan wanita dalam hubungannya dengan kepribadian.
Pencinta pedas digolongkan sebagai orang yang terbuka untuk mengambil risiko. Seperti saat mereka mengambil risiko untuk menikmati sensasi lidah terbakar saat makan makanan pedas. Jika suka camilan jenis ini, maka adalah seorang workaholic yang stres. Sebuah studi yang dilakukan tahun 2013 di Inggris mengidentifikasi hubungan yang jelas antara karakter, kebiasaan kerja dan rasa keripik yang disukai.
Rumus paduan cuka dan garam dalam keripik klasik cenderung menggambarkan karakter workaholic yang berjuang melawan stres dan berjuang untuk mendapatkan kehidupan kerja yang seimbang. Cuka diduga memicu pelepasan hormon adrenalin yang bertanggung jawab terhadap rasa kecemasan.
Sementara itu, Anda yang suka keripik dengan rasa pedas adalah sosok orang yang suka berpetualang dan punya semangat hidup. Keripik dengan rasa keju dan bawang menggambarkan kepribadian sebagai sosok orang yang cerdas.
Anda yang menggemari es krim rasa vanila digambarkan sebagai sosok yang impulsif dan idealis. Alan Hirsch, pendiri Smell and Taste treatment Research Foundation menyimpulkan bahwa penggemar es krim vanila adalah orang yang impulsif dan lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Mereka juga sosok yang ekspresif secara emosional dan sukses dalam hubungan.
Sedangkan orang yang gemar mengonsumsi es krim cokelat ternyata tergolong orang yang dramatis dan genit.