Jakarta, CNN Indonesia -- Stroke yang selama ini dianggap sebagai penyakit yang menyerang secara tiba-tiba dan tidak bisa disembuhkan, ternyata hanya mitos belaka. Doker spesialis saraf, Puspasari mengatakan justru 85 persen stroke dapat dicegah.
Stroke ternyata bisa dikenali dengan gejala-gejala tertentu, seperti sakit kepala yang begitu hebat, bagian sebelah tubuh melemah dan sering kesemutan, gangguan penglihatan, pusing, sampai gangguan bicara.
Jika mengalami gejala tersebut, seseorang dianjurkan untuk segera memeriksakan kondisinya lebih lanjut ke dokter. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi akibat fatal ketika nanti stroke benar-benar menyerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berhadapan dengan dokter yang melakukan pemeriksaan, ada sebuah metode unik yang biasanya mereka lakukan untuk memeriksa pasien dengan gejala stroke seperti dijelaskan di atas. Dokter akan melakukan pemeriksaan FAST, yaitu
Face, Arm, Speech, dan
Time.
"Untuk
face, biasanya Anda akan diminta untuk menyeringai lebar. "Dilihat sudut mulutnya, kalau miring itu patut diwaspadai," kata Puspa.
Selain itu ada
arm. Untuk pemeriksaan ini, pasien diminta mengangkat kedua tangannya ke depan setinggi dada. "Ada yang lebih berat atau tidak. Kalau lebih berat diduga ada kelemahan," ujar Puspa.
Sementara untuk
speech, biasanya dokter meminta pasien mengucapkan kata tertentu. "Pasien diminta mengatakan ular melingkar di atas pagar. Itu dilihat pengucapan R-nya," kata Puspa menjelaskan.
Sedangkan untuk
time, jika ditemukan tanda-tanda stroke, pasien diminta sesegera mungkin melakukan terapi stroke.
(mer/mer)