Embrio 'Saudara Kembar' Tumbuh di Dalam Otak Seorang Wanita

Merry Wahyuningsih | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 11:02 WIB
Dokter terkejut menemukan embrio tumbuh di dalam kepalanya, lengkap dengan tulang, rambut, dan gigi. Kondisi tersebut dikenal dengan nama medis teratoma otak.
Yamini Karanam, wanita yang menderita teratoma otak (Dok. Linkedin/Yamini Karanam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yamini Karanam (26) merasa ada sesuatu yang tidak benar dengan tubuhnya. Ia mengalami kesulitan memahami hal-hal yang ia baca, juga sering tidak tanggap saat berbincang dengan orang lain. Tapi ia tak pernah menyadari sumber masalahnya adalah ‘embrio saudara kembar’ yang tumbuh di dalam otaknya.

Awalnya, dokter mengira mahasiswi PhD dari Indiana University itu menderita tumor otak. Tapi saat dilakukan operasi, dokter terkejut menemukan embrio tumbuh di dalam kepalanya, lengkap dengan tulang, rambut, dan gigi. Kondisi tersebut dikenal dengan nama medis teratoma otak.

Karanam pertama kali menyadari ada yang salah dengan tubuhnya September tahun lalu, ketika ia berjuang memahami apa yang ada dalam otaknya. “Jika beberapa orang berbicara di sebuah ruangan, saya tidak akan mengerti apa yang terjadi,” katanya, seperti dilansir dari laman NBC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, saat ia mencari bantuan medis, setiap dokter mengatakan hal yang saling bertentangan tentang operasi yang harus dijalaninya. “Ahli saraf mengatakan ahli bedah saraf tidak praktis dalam kasus Anda,” kata Karanam. “Dan ahli bedah saraf mengatakan dokter saraf tidak bersikap optimis.”

Karena frustasi dengan ketidakmampuan dokter, ia pun memutuskan mencari tahu jawabannya sendiri. Hasil penelitiannya kemudian dibawa ke Dr. Hrayr Shahinian, seorang ahli di Skullbase Institute di Los Angeles.

“Tidak seperti operasi otak tradisional di mana Anda membuka tengkorak dan menggunakan retraktor logam dan Anda membawa mikroskop untuk melihat di kedalaman otak, apa yang kita lakukan adalah operasi lubang kunci," kata Shahinian.

Metode tersebut menggunakan teknologi serat optik dengan citra digital. Setengah inci sayatan ke dalam otak memungkinkan untuk endoskop mencapai dalam dan perlahan-lahan dan sangat hati-hati memahat tumor.

“Saya telah mengoperasi 7 sampai 8 ribu tumor otak dan baru menemukan dua kasus teratoma. Ini kasus yang kedua,” kata Shahinian.

Yang Shahinian takutkan adalah bila tumor tersebut bersifat ganas (kanker). Meskipun patologi tidak menunjukkan demikian. Karanam pun diharapkan pulih total dalam waktu tiga minggu.

“Ini seperti saudara kembar jahat yang telah menyiksa saya selama 26 tahun terakhir,” kata Karanam.

Mengenal teratoma

Teratoma merupakan tumor dengan jaringan atau organ komponen dari lebih dari satu bagian tubuh yang berbeda. Kasus ini termasuk jarang terjadi.

‘Embrio’ ini dilaporkan mengandung rambut, gigi, tulang, dan dalam kondisi lebih kompleks juga bisa mengandung mata, tangan, kaki dan anggota badan. Dalam beberapa kasus, teratoma juga ditemukan menyerupai janin.

Teratoma biasanya berupa tumor jinak, meskipun beberapa bentuk kanker dari teratoma diketahui ada.

Mature teratoma, yang biasanya jinak, lebih sering ditemukan pada perempuan. Sedangkan immature teratoma, yang biasanya kanker, lebih sering ditemukan pada tubuh laki-laki.

Kondisi tersebut dianggap telah hadir pada saat lahir, tetapi sering tidak ditemukan sampai di kemudian hari. Teratoma dapat terjadi di testis pada laki-laki, dan indung telur pada perempuan, serta otak, tengkorak, hidung, lidah, di bawah lidah, dan di leher.



(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER