Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini kebanyakan masyarakat meyakini bahwa membuat makanan di rumah lebih banyak manfaatnya daripada menyantap makanan di rumah makan atau restoran. Mulai dari segi biaya sampai kandungan gizi semua bisa dikontrol sendiri.
Tapi tahukah Anda bahwa proses memasak bisa jadi membahayakan kesehatan Anda? Apalagi jika asap yang berlebih mengepul dari wajan atau panci Anda.
Meski terlihat sepele, tapi ternyata asap masakan bisa mengganggu kesehatan. Mulai kesehatan kulit sampai pernapasan. Semua ini terjadi akibat adanya proses pembakarannya tidak sempurna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lula Kamal, selebriti sekaligus dokter menyatakan, asap dapur tidak lebih baik dari asap rokok. Dikatakannya, meski tak terlalu bahaya dibanding asap rokok, tapi bukan berarti asap dapur tidak mengakibatkan dampak apapun pada tubuh.
"Asap dapur mengandung karbon monoksida, SO2, dan NO2. Semuanya merusak pernapasan. Yang kena langsung sistem pernapasan," kata Lula Kamal dalam acara peluncuran Fotile di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/5).
Lebih jauh lagi ia memaparkan, menghirup asap dapur yang berlebih bisa menyebabkan iritasi pernapasan. Selain itu, jika asap dalam intensitas tak wajar berpotensi menyebabkan kanker paru dan radang paru.
Sementara itu, dampak lainnya yang disebabkan asap dapur bisa berupa gangguan pada kulit. "Yang biasanya direpotkan adalah jerawat. Muka biang keringat semua. Sering sekali permasalahan jamur," ujar Lula.
Panas dan lembab dari asap pemasakan akan berakibat pada kulit. Sebab kulit merupakan penampang terluar tubuh yang paling luas sehingga yang sering terkena dampaknya adalah kulit.
(chs/mer)