Bali, CNN Indonesia -- Jika adat Jawa memiliki kembulan, Bali juga punya adat makan bersama melalui satu wadah, yaitu megibung. Makna dari acara makan inipun sama, kebersamaan.
Menurut Muhammad Yuslan selaku Asisten Manajer Hotel Le Meridien, Jimbaran, Bali, tradisi ini sudah berjalan turun temurun dari nenek moyang. Awalnya, kebiasaan ini dilakukan oleh warga di daerah timur Bali, Karangasem.
"Dulu, setiap ada acara itu semua makanan ditaruh di tengah. Mereka ngumpul di sekeliling makanan, terus makan pakai tangan langsung," ujar Yuslan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semangat kebersamaan ini kemudian dihangatkan kembali oleh Yuslan dalam menu terbaru yang akan disajikan bagi para pengunjung Restoran Bamboo Chic dalam hotel tersebut pada bulan Ramadan mendatang.
"Tentu kami buat modifikasi. Kami sediakan piring untuk masing-masing orang. Untuk yang mau pakai tangan, kami sediakan juga," kata Yuslan.
Isi makanan yang tersaji dari setiap bakul pun terlihat sederhana. Nasi kuning seperti tumpeng dikelilingi lauk pauk rumahan seperti ayam goreng, tahu, dan satai lilit.
"Yang paling penting dalam megibung adalah kebersamaan," ucap Yuslan.
(mer/mer)