Masjid yang terletak di Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh, ini didirikan oleh Sultan Aceh pada Abad ke-17 dengan nama Masjid Jami’ Ulee Lheu.
Ketika Masjid Raya Baiturrahman dibakar habis oleh Belanda pada 1873, Masjid Jami’ Ulee Lheu menjadi benteng perlindungan warga dan tempat untuk menjalankan ibadah salat Jumat. Sejak saat itu, nama Masjid Jami’ Ulee Lheu berubah menjadi Masjid Baiturrahim.
"Orang sering ke sana untuk beribadah karena masjid ini terkenal sebagai satu-satunya bangunan yang masih berdiri tegak setelah tsunami 2004 menghantam, sementara bangunan lainnya sudah hancur jadi puing," kata Illiza kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama Ramadan, Pemerintah Kota Banda Aceh juga sudah menyiapkan acara pengajian bersama imam dari Timur Tengah di masjid ini.