Pedoman Online Lebih Mujarab dari Konsultasi Dokter

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 06:00 WIB
Para peneliti menguji serangkaian tutorial pengelolaan nyeri berbasis web pada orang-orang dewasa yang menderita gejala lebih dari enam bulan.
Orang-orang dengan nyeri kronis dapat menggunakan pedoman online untuk mengolal gejala nyeri mereka. (Getty images/ Browse MediaDetik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang dengan nyeri kronis dapat menggunakan pedoman  online untuk mengelola gejala nyeri mereka. Dengan demikian, kebutuhan yang sering untuk kontrol ke dokter dapat dikurangi, seperti diungkap penelitian di Australia, seperti dilansir dari laman Reuters.

Para peneliti menguji serangkaian tutorial pengelolaan nyeri berbasis web pada orang-orang dewasa yang menderita gejala lebih dari enam bulan.

Terlepas dari berapa banyak kontak pasien dengan dokter,  mereka mengalami pengurangan kecacatan dan kecemasan yang signifikan, serta rasa nyeri pada tingkat rata-rata di akhir masa delapan minggu percobaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kendati program pengelolaan nyeri dengan tatap muka penting, banyak orang dewasa dengan rasa sakit kronis mendapat keuntungan dari program-program yang disampaikan lewat internet. Sebagian besar dari mereka tidak memerlukan kontak sering dengan dokter untuk menerima manfaatnya,” kata ketua penelitian, Blake Dear, peneliti psikologi di Universitas Macquarie, di New South Wales.

Dear dan rekan penelitinya merekrut pasien online, lalu memangkas kelompok jadi 490 orang dewasa. Para peserta tersebut menemui dokter untuk mengonsultasikan rasa nyeri mereka dalam tiga bulan terakhir.

Mereka tidak memiliki penyakit psikotik atau depresi berat, serta memiliki akses rutin ke komputer dan internet.

Para peserta, kemudian dibagi menjadi tiga kelompok untuk menerima tutorial berbasis web bersamaan dengan kontak teratur dengan dokter selama penelitian.

Kelompok kontrol, yakni kelompok keempat, diberitahu bahwa mereka menunggu dalam daftar untuk program online dan melakukan pengobatan yang biasa mereka lakukan dengan dokter.

Pasien dalam kelompok yang harus kontak teratur harus berkonsultasi setiap minggu lewat telepon atau email dengan dokter yang terlatih dalam psikologi.

Sementara, peserta dengan kelompok kontak opsional diberitahu cara tersebut tersedia jika mereka menginginkannya. Kelompok yang tidak melakukan kontak, diberitahu dokter hanya tersedia jika mereka mengalami kesulitan teknis dan darurat kesehatan mental.

Kelompok yang harus kontak teratur memiliki waktu rata-rata 68 menit untuk berkonsultasi dengan dokter selama masa pengobatan delapan minggu. Sementara grup kontak opsionla hanya 13 menit,dan kelompok dengan kontak darurat hanya sekitar lima menit.

Selama periode tersebut, para peserta dalam terapi juga mendapatkan lima pelajaran berbasis web, berfokus pada pengelolaan nyeri, menggunakan teknik terapi perilaku kognitif.

Setelah delapan minggu, peserta yang mendapat terapi memiliki pengurangan rata-rata minimal 18 persen kecacatan, 32 persen kegelisahan, 36 persen depresi, dan 12 persen untuk tingkat nyeri yang khas. Perbaikan ini terus bertahan, bahkan setelah tiga bulan.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER