Hipertensi di Usia 20-an Berpotensi Gagal Jantung di Usia 50

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 08:32 WIB
Orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi ketika usia 20-an, memiliki kecenderungan lebih besar terserang tanda-tanda gagal jantung pada usia 50-an.
Para peneliti menemukan, orang-orang dengan tekanan darah tinggi saat usia 20-an berpotensi mengalami gagal jantung pada usia 50-an. (Getty images/ Thinkstock/Piotr Adamowicz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi ketika usia 20-an, memiliki kecenderungan lebih besar terserang tanda-tanda gagal jantung pada usia 50-an, berdasarkan sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman Reuters.  

Bahkan, tekanan darah orang-orang muda dewasa yang mendekati kisaran atas, yang masih dianggap normal, dikaitkan dengan lemahnya kemampuan jantung untuk memompa darah di usia pertengahan. Laporan ini menunjukkan, mencegah hipertensi sedari muda dapat mencegah gagal jantung, kata para peneliti.

“Temuan kami memberi dukungan lebih lanjut pada pentingnya pengendalian yang baik faktor risiko di masa muda,” kata Joao A.C. Lima, dari divisi kardiologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Johns Hopkins, di Baltimore, Maryland, AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak peserta tidak mengalami hipertensi pada awal penelitian. Namun, paparan kronis untuk tekanan darah tinggi, bahkan dalam kisaran yang dianggap normal, berhubungan dengan disfungsi jantung 25 tahun kemudian,” katanya.

Dimulai pada 1985, para peneliti mengikuti 2.479 laki-laki dan perempuan, berusia 18 sampai 30 tahun, dengan mengukur tekanan darah mereka selama tujuh kali selama 25 tahun ke depan.

Mereka memperkirakan 'paparan tekanan darah kumulatif' dengan mengalikan tekanan darah sistolik mereka, ketika jantung berkontraksi, dan tekanan darah diastolik, antara ketukan, pada tujuh titik waktu dari ketika mereka mulai diukur.

Tekanan darah orang dewasa sehat harus kurang dari 120 mmHg sistolik , dan lebih dari 80 mmHg diastolik. Sementara tekanan darah  tinggi didiagnosis pada 140/90 mmHg atau lebih. Pada akhir penelitian, para peneliti menggunakan echocardiographs, untuk mengamati bentuk dan fungsi jantung peserta.

Pada usia 50, 135 persen peserta mengalami disfungsi bilik jantung, yakni ketika jantung sangat lemah memompa darah ke tubuh, selama ketukan atau antara ketukan jantung.

Seperti dilaporkan dalam jurnal American College of Cardiology, mereka yang memiliki tekanan darah lebih tinggi di usia muda, antara 120/ 80 mmHg hingga 139/ 89 mmHg sebelum usia 30, lebih mungkin mengalami disfungsi bilik jantung antara detak jantung, dibandingkan dengan yang tekanan darahnya rendah.

Faktor risiko lain di masa kecil, contohnya orang tua merokok, juga dikaitkan dengan penyakit pembuluh darah ketika dewasa, jadi mungkin tekanan darah pun demikian, kata Thomas H. Marwick dari Institut Menzies di Universitas Tasmania di Australia.

Seiring waktu, tekanan darah tinggi pada arteri dapat menyebabkan penebalan dan jaringan parut sehingga membuat jantung sulit memompa darah, dan dapat menyebabkan gagal jantung, katanya. Namun, tidak jelas, berapa lama orang muda yang memiliki tekanan darah tinggi dapat meningkatkan masalah jantung di kemudian hari, kata Marwick.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER