58 Persen Orang Tua yang Berpisah Jalin Hubungan Tidak Baik

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 19:54 WIB
Banyak perpisahan pasangan yang meninggalkan rasa sakit dan stres setiap hari.
Perpisahan meninggalkan luka mendalam dan rasa stres yang untuk beberapa orang sulit untuk disembuhkan. (Getty images/ Thinkstock/AnaBGD)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian terbaru menunjukkan, 58 persen orang tua yang berpisah tidak percaya pada gagasan tentang  'perpisahan yang baik'.

Priscilla Sim, konselor rumah tangga Relate di Inggris, mengatakan, dia menyaksikan rasa sakit dan stres yang disebabkan oleh perpisahan pasangan setiap hari. “Jadi saya tidak bisa mengatakan statistik ini mengejutkan saya.”

Pada kenyataannya, rasa sakit tersebut bisa menjadi begitu buruk yang bisa membuat seseorang secara harfiah terluka. Studi pada 2010, yang diterbitkan dalam Jurnal Neurofisiologi, melaporkan, ketika pasangan ditunjukkan foto para mantan orang-orang yang pernah dekat dengannya, ada aktivitas di bagian otak yang menyampaikan rasa sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun menurut Priscilla, tergantung pada situasi Anda juga, yang mungkin juga tidak perlu waktu lama untuk pulih dari keretakan sebuah hubungan. “Saya sering mengingatkan klien, tidak ada batas waktu yang menunjukkan berapa lama seseorang sebaiknya belajar untuk mengatasi hubungan yang berakhir,” kata Priscilla.

Dia mengatakan, setiap orang berbeda, dan akan membuat perjalanan dengan langkah mereka masing-masing. Beberapa peneliti mencoba mempelajari kondisi ini. Universitas Monmouth mempelajari 155 partisipan yang pernah melalui putus hubungan dalam enam bulan terakhir.

Mereka melaporkan, dibutuhkan rata-rata sebelas minggu untuk kembali normal pasca-perpisahan. Namun, bagi pasangan menikah dalam penelitian yang sama, waktu pemulihan rata-rata lebih lama, yaitu 18 bulan.

Berdasarkan Priscilla, pasangan yang sudah menikah atau memiliki anak bersama cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk melupakan hubungan tersebut. Ketika pasangan yang menikah berjanji satu sama lain di hadapan keluarga, ada rasa bersalah dan malu karena pernikahan yang gagal.

Sangat sering pasangan berpisah karena masalah yang tidak bisa mereka selesaikan. Masalah tersebut berlanjut terus sampai akhirnya mereka berpisah.

“Saya juga telah bekerja sama dengan banyak klien yang berhasil memecahkan masalah mereka dengan relatif damai. Bahkan berlanjut dengan hubungan yang baik sebagai teman atau rekan orang tua.”

Satu hal yang penting, pasangan ini melakukan hal yang tepat karena berlaku jujur dan menghormati hubungan yang dulu pernah mereka miliki, kata Priscilla.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER