Jakarta, CNN Indonesia -- Tetap terjaga setelah pengalaman traumatis tampaknya adalah cara terbaik untuk menghentikan kilas baik yang mengganggu, berdasarkan penelitian.
Para ilmuwan menemukan, periode kurang tidur dapat membantu melawan 'kenangan mengganggu'. Para ahli dari Universitas Oxford tersebut mengatakan, meskipun tidur dapat membantu memilah dan menyimpan ingatan kita, tidur tidak berguna dalam kasus peristiwa suram yang tidak ingin kita ingat.
Temuan ini dapat menjadi panduan para dokter yang sering meresepkan pil tidur untuk orang-orang yang berjuang mengatasi peristiwa mengerikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan menunjukkan kepada peserta penelitian film berisi adegan emosional traumatis, sebelum mencegah mereka tidur, atau membiarkan mereka tidur malam seperti biasa di rumah. Anggota tim penelitian, Katharina Wulff, mengatakan, “Kelompok yang kurang tidur mengalami kenangan mengganggu yang lebih sedikit, dibandigkan mereka yang tidur normal.”
“Kita tahu bahwa tidur meningkatkan kinerja memori, termasuk memori emosional. Namun, mungkin ada saat ketika mengingat dengan cara ini tidak membantu.”
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Sebab, kilas balik masih belum dipahami dengan baik, dan trauma kehidupan nyata tidak dapat direplikasi di laboratorium, berdasarkan laporan dalam jurnal tersebut.
Pemimpin penelitian, Kate Porcheret, seorang dokter dari Universitas Nuffield, Departemen Ilmu Saraf Klinis, menambahkan, “Mencari tahu bagaimana tidur dan truma berinteraksi, sama artinya kita dapat memastikan orang tersebut dirawat dengan baik setelah peristiwa trauma.”
Misalnya, masih umum untuk pasien menerima obat penenang, setelah peristiwa traumatis, untuk membantu mereka tidur. “Meskipun kita sudah tahu, untuk beberapa orang yang sangat trauma, tidur mungkin pendekatan yang salah.”
(win/mer)