Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia maya dibanjiri foto orang yang pamer tato baru dengan simbol titik koma. Bukan sembarang bergaya, mereka sedang mengikuti kampanye untuk mendukung orang-orang yang sedang depresi dan mungkin saja berpikiran untuk menghabisi nyawanya sendiri.
"Tanda titik koma digunakan ketika sebuah kalimat seharusnya sudah berakhir, tapi ternyata tidak," demikian kutipan keterangan dari kampanye bertajuk Semicolon Project ini.
Seperti dilansir
The Independent, gerakan ini pertama kali digagas oleh Amy Bleuel pada 2013. Ia mendedikasikan proyek ini bagi ayahnya yang tewas bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bleuel awalnya hanya membangun laman sederhana untuk Semicolon Project. Lambat laun, gerakan tersebut menyebar ke seluruh pelosok dunia maya.
Banyak orang mulai memamerkan kulitnya yang sudah dihiasi tato bersimbol titik koma, baik dengan tinta permanen maupun tidak. Melalui tato tersebut, mereka menyatakan solidaritas dan mengingatkan diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup.
Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba. Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, "Ini adalah pengingat bagi saya bahwa saya telah membuat keputusan untuk berjuang bagi hidup saya ketimbang menyerah."
Seperti keterangan dalam situs resmi Project Semicolon, gerakan ini memang ada untuk menginspirasi.
(mer)