Anjing yang Terlahir dengan Badan Separuh Hebohkan Dunia Maya

Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 08:51 WIB
Anak anjing bernama Bonsai terlahir dengan setengah tulang punggung, tak ada panggul, tak ada kaki belakang, dan beberapa kelainan langka lainnya.
Bonsai, Anjing Bulldog dengan Caudal Regression Syndrome (www.yourcaring.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anak anjing Bulldog asal Inggris ini lahir dengan hanya memiliki setengah tulang punggung, tak ada panggul, tak ada kaki belakang, dan beberapa kelainan langka lainnya. Ia telah meluluhkan hati ribuan para pengguna internet, dan penggalangan dana pun menjadi viral di dunia maya.

Namanya Bonsai, lahir pada April lalu di Arkansas, AS. Sejak lahir, dia didiagnosis dengan kondisi yang sama dialami oleh manusia, yang biasa disebut dengan Caudal Regression and Sacrocaudal Dysgenesis. Kasus ini merupakan kasus pertama pernah ada di dunia anjing, menurut laman YouCaring miliknya.

Ia juga didiagnosis dengan Swimmer’s Syndrome, yang berarti dadanya akan terlihat sangat datar dan dua kaki depannya tergeletak ke samping.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemiliknya mencari bantuan kepada Friends of Emma, sebuah organisasi yang didedikasikan diri untuk membantu penyelamatan anjing dengan kebutuhan khusus, sehingga ia bisa menerima perawatan yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Menurut kabar terbaru pada laman situsnya, dua kaki belakang Bonsai telah diamputasi pada Juni lalu karena kaki-kaki kecilnya itu terlihat tidak begitu berguna, dan pulih dengan yang baik. Ia juga menjalani sebuah terapi untuk membantu mengurangi gejala Swimmer’s Syndrome.

Bonsai akan memerlukan sebuah scan konstan dan MRI untuk menentukan bagaimana organ-organ internalnya terpengaruh. Saat ini, ia tidak memiliki kontrol untuk kandung kemih atau usus, dan perlu memakai popok sepanjang hidupnya.

Bonsai juga tidak akan mungkin bisa berjalan dengan kaki palsu karena ia tidak memiliki fungsi saraf untuk mengoperasikannya. Upaya penggalangan dana telah meningkat hampir US$ 2.500 atau setara dengan Rp 33 juta rupiah untuk membantu menutupi biaya-biaya perawatannya.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER