Efek Bisikan Cerita di Kuping Kanan Saat Bayi Tidur

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 11:58 WIB
Pergi pagi hari, pulang lewat batas petang. Kesibukan di era modern sering kali membuat orang tua tak bisa menghabiskan waktu dengan anaknya.
Ilustrasi (Thinkstock/Zurijeta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pergi pagi hari, pulang lewat batas petang. Kesibukan di era modern sering kali membuat orang tua tak bisa menghabiskan waktu dengan anaknya.

Tak mau kehilangan kesempatan, terkadang orang tua menyelinap ke kamar anaknya, sekadar menengok atau membisikkan ucapan selamat tidur meskipun buah hatinya sudah terlelap. Tetap saja, rasa sesal tetap merasuki akal.

Namun, seorang praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, mengatakan bahwa hal tersebut tak perlu disesali. Bahkan, bisikan di telinga anak, terutama bayi, justru dapat mendekatkan hubungan dua individu tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisikkan di telinga kanan karena sensor otak paling kuat ada di situ. Beri pesan rasa sayang, doa khusus, walaupun tidur, semua tetap terekam di otak bayi dan mereka merasa dekat dengan Anda," ujar Anne dalam jumpa pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Agar ikatan emosi terjalin semakin erat, Anne menyarankan agar orang tua meluangkan waktu lebih banyak di samping anak ketika terlelap. "Jangan cuma bilang, 'I love you.' Ceritakan juga pengalaman, kisah, berikan rangkaian kata lain," tutur Anne.

Tak hanya dari pendengaran, kedekatan juga harus dieratkan dengan indra peraba. "Sentuh bayi dan kenalkan anggota tubuh. Misalnya sambil pegang kaki, 'Kakimu kecil sekali, Nak.' Berikan pengetahuan anatomi tubuh sederhana," kata Anne.

Lebih jauh, proses ini tak hanya dapat mempererat hubungan, tapi juga meningkatkan efek psikologi anak. "Intonasi suara dan sentuhan orang tua dapat membantu anak membangun sistem kendali emosi. Tetap lakukan walaupun bayi sudah tidur," ucap Anne.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER