Jakarta, CNN Indonesia -- Tuntutan pekerjaan yang harus terus berjalan selama 24 jam membuat perusahaan terpaksa membagi jadwal kerja di antara pegawainya. Ada kloter kerja siang hari, ada pula yang berjaga pada malam.
Para pekerja pun mengikuti pola kerja tersebut hingga akhirnya terbiasa. Namun, ternyata ada bahaya kesehatan yang mengintai para pekerja dengan kloter kerja malam hari.
Penelitian terbaru yang dilansir oleh Current Biology menunjukkan bahwa pola tidur tak biasa dapat menyebabkan kanker payudara pada tikus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti mengungkapkan bahwa terusiknya jam internal tubuh atau biasa disebut circadium rythm disturbance (CRD) dapat meningkatkan risiko kanker. Studi ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang mengindikasikan pola kerja tak biasa berkaitan dengan masalah kesehatan.
Pada penelitian sebelumnya, para ilmuwan tidak dapat memaparkan dengan jelas dasar dari teori mereka. Banyak orang akhirnya mengatakan bahwa hubungan tersebut mungkin terjadi karena beberapa faktor, seperti kelas sosial, aktivitas, atau tingkat asupan vitamin D.
Menampik semua anggapan tersebut, penelitian terbaru ini benar-benar dapat membuktikan bahwa tikus yang jam tubuhnya tertunda 12 jam setiap pekan selama satu tahun lebih rentan terkena tumor.
Biasanya, butuh waktu 50 minggu sebelum akhirnya seekor tikus terserang kanker payudara. Namun, akibat gangguan sirkulasi jam tubuh, peneliti menemukan bahwa kanker tersebut tumbuh delapan pekan lebih cepat.
"Ini adalah penelitian pertama yang dengan tegas menunjukkan hubungan antara inversi terang-gelap kronis dengan pertumbuhan kanker payudara," demikian kutipan dari laporan hasil penelitian ini.
Melihat hasil penelitian ini, salah satu peneliti dari Erasmus University Medical Centre, Gijsbetus van der Horst, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati memilih jenis pekerjaan.
"Jika Anda dalam keluarga yang memiliki risiko kanker payudara, saya akan sangat menyarankan orang-orang itu untuk tidak bekerja sebagai awak pesawat atau pekerjaan dengan kloter kerja malam lainnya," katanya.
(mer)