Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anak perempuan berusia delapan tahun terlahir dengan rambut hitam berlebihan di sekujur tubuhnya. Kini dia sedang mencari bantuan untuk mendanai perawatan laser yang dapat menyembuhkan kondisinya tersebut.
Xiaoling berasal dari Kota Guilin di wilayah Guangzi Cina selatan. Dia lahir dengan penyakit langka yang disebut sebagai hipertrikosis atau sindrom Ambras. Kondisi ini menyebabkan tubuhnya dipenuhi sejumlah rambut secara abnormal, termasuk wajah, sejak lahir.
Dia ditutupi rambut hitam gelap dari kepala sampai kaki. Xiaoling sadar, dia tidak sama dengan gadis-gadis lain seusianya. Dia tidak bisa berenang atau mengenakan celana pendek atau gaun. Sebab ketika mengenakan busana tersebut, dia akan diejek oleh teman-temannya karena rambut di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi yang dialami Xiaoling juga disebut sebagai sindrom manusia serigala. Kondisi ini tidak dipandang sebagai penyakit, melainkan respons tubuh terhadap masalah medis yang lebih serius. Namun, untuk kondisi Xiaoling, dokter tidak yakin apa yang salah.
Hipertrikosis disebabkan oleh mutasi genetik, di mana sel-sel yang biasanya mematikan pertumbuhan rambut di daerah yang tidak biasa, misalnya kelopak mata dan dahi, tertinggal dalam kondisi teraktifkan.
Meskipun tidak ada obat untuk kondisi tersebut, rambut dapat dihilangkan melalui pemutihan, pemangkasan, pencukuran, pencabutan, waxing, obat perontok kimia, pencukuran bulu elektro, dan penghilangan rambut memakai sumber cahaya dan laser.
Berdasarkan
American Journal of Dermatology Clinical, penghilangan rambut secara permanen melalui laser dianggap sebagai pengobatan paling efektif. Pengobatan ini memungkinkan Xiaoling menjalani kehidupan yang normal.
Namun, keluarga anak perempuan itu tak mampu membayar biaya pengobatan. Mereka berharap dapat mengumpulkan uang melalui penggalangan dana.
Hanya sekitar 34 kasus hipertrikosis tercatat dalam literatur medis. Salah seorang penderita paling terkenal penyakit langka ini adalah orang Rusia bernama Fedor Jeftichew, yang lebih dikenal sebagai Jo Jo bocah laki-laki berwajah anjing. Jo Jo mengitari Amerika Serikat sebagai tontonan pada akhir abad ke-19.
(win/mer)