Jakarta, CNN Indonesia -- Tetes mata yang bisa menggantikan operasi katarak saat ini tengah dikembangkan oleh para dokter.
Murah untuk dibuat dan mudah dilaksanakan. Tetas mata yang diterapkan dua kali satu hari penggunaannya diramalkan akan meluas dalam waktu lima tahun.
Dalam percobaan, para dokter mencoba memecah gumpalan protein yang mengeruhkan penglihatan lebih dari setengah jumlah orang tua pensiunan di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, satu-satunya obat untuk katarak adalah lewat prosedur operasi. Meskipun, operasi ini terbilang cepat dengan prosedur yang relatif kecil, bukan berarti operasi ini tanpa komplikasi.
Di tambah lagi, jaminan kesehatan di Inggris, di beberapa wilayah di Inggris, memberitahu pasien bahwa penglihatan mereka masih terlalu baik untuk perawatan katarak, meski sebetulnya katarak sudah sangat parah sampai-sampai mereka tidak bisa mengemudi atau membaca.
Pensiunan lainnya bahkan diberitahu bahwa hanya satu mata yang akan dioperasi. Obat murah yang efektif artinya lebih banyak pasien yang akan mendapatkan pengobatan yang mereka perlukan.
Yang lebih menarik, jika tetes mata diberikan lebih awal, obat tersebut mungkin dapat menghentikan katarak berkembang saat pertama kali terjadi. Katarak terjadi ketika protein dalam mata mengumpul yang menghentikan cahaya untuk lewat, dan mengubahnya menjadi mengeruh.
Akibatnya, penglihatan menjadi buram dan warna terlihat luntur. Jika tidak diobati, penglihatan bisa menghilang bersamaan. Katarak menyebabkan kebutaan di seluruh dunia, lebih dari kondisi mata lainnya.
Saat ini, peneliti di Amerika Serikat melaporkan bahwa bahan kimia, yang disebut lanosterol, yang secara alami hadir di mata yang sehat dapat memecah gumpalan yang mengeruhkan lensa.
Kabar baiknya, tetes mata lanosterol berhasil menyembuhkan katarak pada anjing tua. Seperti halnya manusia, anjing juga mengembangkan katarak ketika mereka tua. Obat tetes mata ini juga mencairkan katarak yang terjadi di lensa mata kelinci, seperti dilaporkan dari jurnal
Nature, dilansir dari laman resminya.
Ketika seseorang masih muda, lanosterol yang kita produksi dapat mengatasi penggumpalan yang terjadi. Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, jumlah gumpalan bertambah, dan kita tidak memiliki lanosterol yang cukup untuk mengatasinya.
(win/mer)