Wanita Bertaring Vampir karena Penyakit Gusi Tak Terdiagnosis

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2015 09:43 WIB
Penyakit gusi tidak terdiagnosis, meskipun rutin berkunjung ke dokter gigi, mengubah gigi Charlotte Bateman menjadi bergerigi dan bertaring seperti vampir.
Seorang perempuan harus menahan malu ketika keluar rumah setelah penyakit gusi membuat giginya tampak seperti taring vampir. (Getty images/ Thinkstock/Ysbrand Cosijn)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan harus menahan malu ketika keluar rumah setelah penyakit gusi membuat giginya tampak seperti taring vampir.

Charlotte Bateman (49) mengaku, dia tidak tahan lagi tampil di depan umum setelah kondisi yang dialaminya. Penyakit gusi, yang tidak terdiagnosis meskipun dia rutin berkunjung ke dokter gigi, mengubah giginya menjadi bergerigi dan bertaring. Ditambah lagi kondisi gusinya yang dibiarkan membusuk.

Perempuan dari Collington, di Herefordshire, yang berprofesi sebagai tukang roti tersebut diberikan kompensasi sejumlah £ 25 ribu atau senilai Rp 525 juta untuk membayar pengobatan untuk perbaikan gigi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter giginya, Smith, dan tim pengacara dari Holloman and Associated di Bromyard, Hertfordshire, tidak mengakui kewajiban tersebut selama proses hukum.

“Ketika saya mengunjungi dokter gigi, gusi saya berdarah sangat banyak saat pemeriksaan sampai mereka harus menghentikan pendarahan, dan membilas mulut saya setiap kali instrumen dimasukkan ke dalam mulut,” kata Bateman.

“Suatu kali, ketika saya memakai benang untuk membersihkan gigi di rumah, sepotong runtuhan gigi terdorong ke atas dan berhenti di gusi, gusi seharusnya tidak menjadi selembut itu. Saya tahu ada hal salah yang serius terjadi.”

Bateman akhirnya didiagnosis dengan penyakit periodonatal parah pada 2011. Setelah dilakukan sinar-X selama konsultasi ortodontik terungkap beberapa giginya kehilangan tulang. Namun, pada saat itu gigi depannya sudah bergerigi, taringnya seperti vampir, dan gusinya secara dramatis mengalami pembusukan.

“Saya khawatir tentang fakta bahwa gigi saya bergerak di sekitar mulut saya,” kata Bateman. “Tetangga saya yang sedang berkunjung tampak terkejut dengan penampakan gigi saya.”

Pada bulan Maret 2014, Bateman mencari bantuan dari Hukum Kemitraan Gigi yang setuju untuk membawa kasusnya ke pengadilan. Setelah sebelas bulan, keputusan pengadilan dihasilkan pada Februari 2015, dan Bateman berhak menerima penggantian sebesar £ 25 ribu atau sekitar Rp 525 juta. Dia berencana memakai uang tersebut untuk pengobatan perbaikan gigi, termasuk menstabilkan gusinya.

Penyakit gusi adalah kondisi yang sangat umum, di mana gusi bengkak, sakit, dan terinfeksi. Dilansir dari NHS Choices, penyakit ini diperkirakan memengaruhi lebih dari setengah orang dewasa di Inggris, setidaknya satu orang pernah mengalami satu kali penyakit gusi selama hidup mereka. Penyakit kurang umum terjadi pada anak-anak.

Tahapan penyakit gusi ini disebut sebagai gingivitis. Jika gingivitis tidak diobati, kondisi penyakit periodentitis dapat berkembang. Penyakit ini dapat memengaruhi jaringan yang mendukung gigi dan menahan gigi di tempatnya.

Jika periodontitis tidak diobati, tulang rahang dapat membsusuk dan ruang-ruang kecil terbuka di antara gusi dan gigi. Gigi akhirnya menjadi longgar bahkan jatuh.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER