Jakarta, CNN Indonesia -- Kellieann Sahler baru saja melakukan prosedur pengangkatan tumor otak. Yang menarik, ibu 39 tahun dari Warren, New Jersey, Amerika Serikat tersebut, melakukan prosedur pengangkatan tumor otak melalui lubang hidungnya.
Ini adalah pengobatan alternatif teknologi tinggi untuk operasi tradisional yang biasanya perlu meretakkan tengkorak kepala untuk melakukan tindakan pada otak. “Prosedur ini telah berkembang pesat,” kata ahli bedah saraf Sahler, Yaron Moshel, di Morristown Medical Center. Moshel merupakan salah satu perintis prosedur tersebut.
Dikutip dari NY Daily, kisah Sahler dimulai ketika dia pergi untuk melakukan operasi jantung untuk memperbaiki masalah di katup jantungnya. Pada saat itu dokter mendiagnosisnya dengan penyakit Lyme. Dia pun menjalani perawatan kedua penyakit tersebut. Namun, setelah itu kondisinya tak kunjung membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahler mengalami masalah dengan penglihatannya, muntah terus-menerus, kehilangan berat badan dengan cepat, selalu merasa lelah, dan mengalami sakit kepala yang parah. Para dokter di Morristown Medical Center bingung.
“Dia diklasifikasikan menderita sindrom kelelahan kronis dan fibromylgia,” kata Moshel. “Dia menemui setiap ahli penyakit Lyme, tapi tak satu pun tahu apa yang salah padanya.” Sahler menahan sakit selama satu tahun sebelum akhirnya dikirim untuk melakukan MRI. Hasilnya, tumor otak jinak terdeteksi pada kelenjar hipofisisnya.
Kelenjar pituitari, yang mengeluarkan hormon ke dalam tubuh, berada di dasar tengkorak, di bawah otak dan di atas hidung. Ketika tumor berkembang di sana, maka dapat menyebabkan hilangnya penglihatan dan menghambat fungsi kelenjar tersebut.
Namun karena tumor Sahler bukan kanker, dokter pada awalnya tidak berpikir bahwa itu adalah akar masalahnya. Seorang ahli endokrinologi di Morristown, Elkin Nunez, lalu menarik hubungan setelah menganalisis hasil lab.
Agar dapat kembali normal, Sahler membutuhkan operasi. Moshel lalu meneliti beberapa teknik, baik yang tradisional maupun teknologi terbaru. Sahler sangat senang ketika Moshel merekomendasikan pendekatan yang unik.
Prosedur ini seperti sebuah fiksi ilmiah. Moshel dan Seth Kanowitz, dokter bedah telinga, hidung, tenggorokan, memasukkan endoskopi dan instrumen bedah kecil hingga lubang hidung Sahler sampai kelenjar untuk membongkar tumor. Mereka lalu menghapus tumor, melalui lubang hidung, sepotong demi sepotong.
Para dokter memang tidak melihat otak secara langsung di atas meja operasi. Namun, rekaman real-time, yang ditangkap oleh endoskopi, tampak di layar di ruangan operasi di sebelah foto MRI-nya, sehingga ahli bedah tahu apa yang mereka lakukan.
Tak lama setelah operasi, Sahler mengatakan, dia bisa melihat normal kembali dan tidak pusing. Sekarang, dia rumah dan dapat kembali menikmati hidupnya.
(win/mer)