Jakarta, CNN Indonesia -- Laki-laki identik dengan gestur yang lebih kuat dan kasar ketimbang perempuan. Namun, jika seorang anak kurang sentuhan pria dari ayahnya, ia cenderung tidak dapat mengontrol gerakan sehingga bisa berperilaku lebih kasar.
Menurut seorang praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, sentuhan ibu memang memiliki karakteristik dan sensasi yang lebih lembut bagi anak. Namun, anak harus diperkenalkan pula dengan tekanan sentuhan yang lebih keras dari sisi ayah agar dapat membedakan intensitasnya.
"Sistem sensori anak akan selalu berkembang. Kalau hanya kenal sentuhan satu dari ibu saja, dia akan kaget. Ketika bertemu dengan temannya di sekolah, misalnya. Dia tidak bisa ukur beda berat gerakan. Misalnya, waktu salaman sama temannya, nanti dia malah seperti mau pukul muka. Itu karena dia tidak bisa ukur beda berat gerakan," ujar Anne dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencegah hal tersebut, Anne mengimbau orang tua untuk memberikan sentuhan seimbang.
"Genggaman seorang ayah dan ibu beda. Dia akan tahu mana yang keras, mana yang lembut. Saat besar, dia bisa bedakan keras dan lembut dengan baik," tutur Anne.
Jika seorang anak sudah memiliki kemampuan untuk membedakan lembut dan kasar, kognitif mereka pun akan berkembang.
"Rentang sentuhan, suara, dan gendongan yang berbeda membuat anak-anak jauh lebih siap cerdas," kata Anne.
(mer)