Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ada pesawat terbang melintas di atas kantor Amy Carson, perempuan 33 tahun itu sangat ketakutan, dia sampai terjatuh pingsan.
Amy mengaku bahwa dirinya menderita megalophobia. Ini adalah rasa takut melumpuhkan terhadap benda-benda besar yang menyebabkannya terkulai pingsan saat melihat kapal, pesawat, dan bahkan awan.
Dalam benaknya, benda yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari itu berubah menjadi makhluk hidup. Dalam penglihatan Amy, benda tersebut memiliki wajah ketika dia menatap mereka terlalu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dia tahu itu akan membuatnya takut, tapi dia dipaksa untuk menyiksa dirinya sendiri dengan gambar objek menakutkan tersebut. Ini adalah ciri umum yang dialami penderita gangguan tersebut.
Kekasih Amy, seringkali menangkapnya terjaga pada larut malam menjelajahi dunia maya untuk mencari gambar kapal pesiar dan feri.
Perempuan yang berasal dari Liverpool, Inggris, tersebut mengatakan, “Saya takut pada hal-hal besar tak bernyawa tapi dapat bergerak. Seolah-olah mereka hidup. Namun, benda besar paling menakutkan bagi saya adalah kapal besar.”
“Meskipun mereka sangat menakutkan, saya tertarik melihat mereka sepanjang waktu.” Bagi Amy itu seperti kecanduan yang menyiksa diri karena melihat mereka tidak membuat saya merasa lebih baik. Saya jadi berkeringat, mual, dan kadang gemetar. Tapi saya tidak bisa menahan untuk tidak melihatnya.”
Amy ingat ketika dia ketakutan ketika ingin naik bus ketika dia masih kecil. Dia juga menolak pergi ke sebuah ruangan museum yang isinya tulang-belulang ikan paus biru. Namun, pertama kali dia ingat mengalami megalophobia dengan serangan panik yang serius adalah ketika dia berusia 14 tahun.
“Saya berada di tengah lapangan, cuaca mulai berubah jelek. Awan hitam berkumpul di atas kepala, saya bisa mendengar guntur bergemuruh di kejauhan.” Amy tiba-tiba merasakan ketakutan yang luar biasa. “Seolah-olah itu hidup dan bisa menyakiti saya.”
Sebagian besar penderita megalophobia memiliki kesamaan, yakni keharusan melihat gambar dari benda-benda besar.
Anehnya, fobia tersebut tak menghentikan Amy menggunakan mode transportasi kapal dan pesawat terbang. Amy memiliki cara unik agar bisa naik kapal dan pesawat terbang. “Saya bisa naik pesawat atau kapal tanpa banyak masalah,” katanya.
Amy mengaku, dia berjalan dengan mata tertutup dan jari untuk menyumbat telinga ketika dia mendekati objek tersebut.
“Saya biasanya meminta teman berjalan di depan saya untuk menghalangi pandangan saya. Saya berjalan di belakang mereka dengan mata tertutup, dan jari di telinga. Yang terburuk adalah ketika mendengar suara mereka. Air yang memukul sisi perahu, suara itu menakutkan saya.”
Megalophobia adalah takut akan benda besar atau yang sangat besar. Ketakutan penderita megalophobia dipicu oleh banyak hal misalnya bangunan, hewan, bahkan pesawat.
Tidak ada satu alasan yang menyebabkan megalophobia. Kondisi fobia ini bisa dipicu peristiwa atau kejadian tanpa alasan yang jelas.
Gejala megalophobia mirip dengan serangan kecemasan, termasuk serangan panik, misalnya sesak napas, pusing, gemetar, berkeringat, detak jantung cepat, nyeri dada, dan mual.
Melanjutkan hidup dengan fobia akan mengganggu kesehatan mental dan kehidupan sosial seseorang.
Pada akhirnya, dibutuhkan intervensi seorang profesional agar bisa sepenuhnya sembuh. Jika masalah ini diabaikan, maka masalah yang lebih serius, misalnya depresi, akan timbul dan menyebabkan serangkaian komplikasi.
(win/mer)