Mengapa Penting Memeriksakan Penyakit Menular Seksual?

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 08:21 WIB
Ada banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi penyakit menular seksual.
Program Pemeriksaan Klamidia Nasional di Inggris mengidentifikasi, pasien paling berisiko mendapat infeksi ini adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun. (CNN Indonesia/ Kiky Makkiah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebenaran yang disesalkan tentang infeksi menular seksual (IMS) adalah, ada banyak orang yang mungkin tidak menyadari mereka telah terinfeksi. Tanpa mengetahui Anda mungkin berisiko, Anda bisa menyebarkannya ke pasangan di kemudian hari.

Badan Kesehatan Masyarakat Inggris baru-baru ini merilis angka terbaru tingkat kejadian IMS. Sekitar 140 ribu kasus baru terdiagnosis pada 2014 di Inggris saja. Klamidia berada di puncak daftar penyakit menular seksual yang diderita masyarakat Inggris, dengan perkiraan 47 persen diagnosis.

Selama tahun lalu, 120 ribu laki-laki dan 85 ribu perempuan di Inggris terdiagnosis klamidia. Sementara itu, angka penyakit gonorhea, antara 2005 dan 2014, meningkat sebesar 98 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Pemeriksaan Klamidia Nasional di Inggris mengidentifikasi, pasien paling berisiko mendapat infeksi ini adalah mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Yaitu, orang-orang yang tidak secara rutin memakai kondom, memiliki pasangan seks baru, atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual sebelumnya.

Mitos yang paling banyak beredar tentang kesehatan seksual adalah, hanya orang-orang yang memiliki banyak pasangan seksual yang akan terjangkit IMS. Kenyataannya adalah, tidak hanya sejarah seksual Anda yang perlu dikhawatirkan, tetapi juga sejarah seksual pasangan seksual Anda.

IMS dapat terjadi pada setiap pasien yang aktif secara seksual, tanpa memandang jenis kelamin, usia, dan orientasi seksual, kata Alexandra Phelan, anggota Pharmacy2u.co.uk, tim pelayanan dokter online, seperti dilansir dari laman Independent.

Penelitian terbaru menunjukkan, sekitar 50 persen laki-laki dan 80 persen perempuan tidak mengalami gejala infeksi klamidia.

Menurut Phelan, hanya beberapa pasien akan mengembangkan gejala IMS. Gejala paling umum adalah ruam menyakitkan pada alat kelamin, nyeri saat buang air kecil, pendarahan setelah berhubungan seks atau di antara menstruasi, nyeri pada testis, nyeri panggul pada perempuan.

Gejala klamidia dan gonorhea dapat terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Namun, bisa dapat hadir beberapa bulan kemudian ketika infeksi mulai memengaruhi bagian lain tubuh. Semakin lama infeksinya diobati, semakin tinggi komplikasi akan berkembang.


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER