Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak yang takut disengat tawon. Namun, bagi orang tua, akibat dari sengatan tawon bisa lebih serius dari sekadar rasa sakit. Sengatan tawon bisa memicu serangan jantung pada orang-orang yang memiliki masalah jantung mendasar.
Sekitar tiga dari seratus orang dewasa sehat diketahui memiliki alergi terhadap sengatan atau gigitan serangga.
Jika mereka digigit atau disengat serangga, dan tidak mendapatkan bantuan medis, sel-sel darah putih di tubuh akan bereaksi berlebihan sehingga menyerang tubuh mereka sendiri dan menyebabkan saluran udara membengkak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen, yang semuanya terjadi hanya dalam beberapa menit. Reaksi ini dikenal sebagai anafilaksis. Anafilaksis dapat berakibat fatal. Di Inggris, enam orang setiap tahun dilaporkan meninggal akibat sengatan tawon. Namun, jumlah ini bisa sangat tinggi.
Reaksi lain yang kurang dikenal, disebut dengan sindrom Kounis, bahkan dapat memengaruhi orang-orang yang tidak memiliki alergi terhadap sengatan serangga. Ketika disengat, respons normal tubuh adalah melepas histamin, zat kimia untuk melawan racun.
Namun, pada orang-orang dengan sindrom Kounis, jumlah histamin yang lebih besar dari keadaan normal akan dilepaskan.
Alih-alih memengaruhi saluran udara, zat tersebut membuat pembuluh darah rileks dan kemudian berkontraksi yang kadang menyebabkan kejang.
Untuk orang-orang muda yang lebih sehat, kondisi tersebut secara normal tidak akan dirasakan atau menimbulkan risiko.
Namun, bagi orang tua yang seringkali memililiki penumpukan plak (endapan lemak) di dinding arteri, kontraksi dapat menyebabkan plak meledak, dan melepaskan deposit lemak dalam arteri. Akibatnya adalah pembekuan darah, penyumbatan, dan serangan jantung.
Diperkirakan, sindrom Kounis juga bisa lebih berisiko bagi mereka yang dilengkapi dengan stent jantung di arteri, yang fungsinya meningkatkan aliran darah ke jantung. Jika pembuluh arteri menyempit akibat sindrom, stent bisa tersumbat oleh gumpalan darah dan menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Kendati sengatan lebah juga dapat memberikan efek ini, sengatan tawon yang beracun bisa lebih kuat dan lebih mungkin memicu sindrom Kounis. Tariq El-Shanawany dari British Society of Immunology mengatakan, “Kounis pada dasarnya adalah serangan jantung karena reaksi alergi. Dan ini banyak terjadi dari yang disadari para dokter.”
Tak seperti reaksi alergi biasa, sindrom Kounis memakan waktu sampai dua minggu untuk memanifestasikan dirinya karena plak tidak langsung pecah, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Kardiologi Internasional pada 2010.
(win/mer)