Jakarta, CNN Indonesia -- Penggunaan antibiotik tidak tepat dapat menyebabkan berkembangnya kuman resisten atau kebal terhadap obat dan dapat berujung kematian. Bahayanya, hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaan kuman resisten tersebut di dalam tubuh dan mulai merenggut nyawa.
Menurut Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), Hari Paraton, memaparkan bahwa para ahli medis pun banyak yang tak menyadari keberadaan kuman resisten ini sebagai penyebab kematian.
"Kami menghimpun data nasional dari rumah sakit di Indonesia. Jika lihat kasus kematian akibat jantung, stroke, di rumah sakit, jika ditelusuri rekam mediknya sebenarnya ada kuman resisten," ujar Hari dalam seminar Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia di Jakarta, Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari memperkirakan ada banyak kasus serupa meskipun belum ada data jelas mengenai hal tersebut. Guna meneliti lebih jauh, Hari tengah menggodok satu studi yang sebenarnya sudah siap dijalankan.
"Kami sudah menghimpun data nasional, prevalensi data, dan profil penggunaan antibiotik, tinggal menjalankan," tutur Hari.
Penelitian memang belum dijalankan, tapi Hari dapat memprediksikan hasilnya dari kasus yang terjadi di negara lain. Pasalnya, menurut Hari, masalah ini sudah menjadi isu global dan biasanya kasus yang terjadi juga serupa.
"Masalah ini sudah global. Dari populasi Thailand yang sejumlah 70 juta, 38 ribu meninggal akibat kuman resistensi. Kalau ditarik ke Indonesia yang berpenduduk 240 juta, kematian akibat kuman ini bisa mencapai 130 ribu," ucap Hari.
(mer)