Jakarta, CNN Indonesia -- Perempuan di seluruh dunia meningkatkan kesadaran menyusui. Ribuan ibu di penjuru dunia menyusui bersama-sama selama satu menit di depan umum pada Sabtu (1/8) lalu untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menyusui.
Acara tingkat dunia yang disebut sebagai
Big Latch On ini adalah bagian dari Pekan Menyusui Dunia yang berlangsung mulai dari 1 sampai dengan 7 Agustus 2015. Perhelatan ini dimulai oleh Aliansi Dunia untuk Aksi Menyusui.
Dikutip dari Time, acara tahunan, yang diluncurkan pada 1992, merupakan kemitraan organisasi global yang bertujuan untuk mempromosikan menyusui di dunia. Setiap tahun pekan ini memiliki tema masing-masing. Tema pada tahun 2015 ini adalah
Breastfeeding and Work: Let's Make It Work!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema ini dirancang untuk mempromosikan kebijakan yang memudahkan perempuan bekerja dan menyusui secara bersamaan. Tahun ini, Pekan Menyusui Dunia akan dirayakan oleh sekitar 176 negara.
Guy Ryder, direktur jenderal Organisasi Buruh Internasional, badan khusus PBB, mengatakan, isu tentang perlindungan ibu dalam lingkungan bekerja merupakan prioritas untuk meningkatkan kesetaraan gender di seluruh dunia.
“Secara global lebih dari 800 juta perempuan, atau sekitar 41 persen, masih tidak memiliki perlindungan kehamilan yang memadai,” katanya.
Badan kesehatan dunia WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
Di Inggris puluhan ibu dan anak-anak ambil bagian dalam perayaan pekan menyusui dunia pada Sabtu (1/8). Para ibu yang memberikan ASI diminta untuk membawa bayi dan selimut mereka ke acara yang diselenggarakan di Taman Forbury untuk menandai Pekan ASI dunia yang akan berlangsung sampai Jumat (7/8).
Acara di Inggris ini memiliki misi untuk mendukung orang tua dan memberikan kepercayaan diri untuk menyusui di depan umum. Rachel Dearlove, penyelenggara acara, mengatakan bahwa acara ini berhasil menarik lebih banyak orang dari yang sebelumnya.
“Acara ini dimulai di Selandia Baru beberapa tahun lalu dan telah menyebar ke seluruh dunia sekarang.”
(win/mer)