Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang ibu mencukur rambutnya agar bisa dijadikan wig atau rambut palsu untuk putrinya yang menderita penyakit alopecia.
Jo Green (41) menumbuhkan rambutnya selama tiga tahun, lalu mewarnainya jadi pirang agar dia bisa membuat
wig yang dipesan putrinya Lauren (17).
Pada usia delapan tahun, Lauren kehilangan seluruh rambutnya setelah didiagnosis menderita alopecia. Alopecia adalah penyakit rambut rontok yang memengaruhi laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Gadis kecil itu menanggung hinaan kejam para pengganggu di sekolah yang terus mengejeknya botak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lauren mencoba bermacam-macam rambut palsu selama bertahun-tahun. Namun,
wig tersebut biasanya tidak pas, kelihatan sintetis, malah jatuh dari kepalanya karena sebenarnya dirancang untuk orang dewasa.
Jadi, sang ibu putuskan mencukur kepalanya untuk membuat wig alami yang bisa meningkatkan kepercayaan diri putri tercintanya.
Lauren, yang tinggal bersama keluarganya di Bournemouth, Inggris, tersebut mengatakan, “Ini luar biasa, saya tidak bisa lebih senang dari ini. Semua rambut palsu lama saya tidak pas dan tampak tidak seperti rambut asli. Tapi dengan wig baru ini, saya merasa ini seperti rambut di kepala saya sendiri.”
“Rasanya alami dan jauh lebih sentimental karena ini rambut ibu saya, meskipun agak aneh karena saya sekarang terlihat seperti dia.”
Untuk membuat
wig tersebut, penata rambut dengan hati-hati memindahkan rambut ikal Green dan mengirimnya kepada pembuat wig yang mengkhususkan diri membuat hiasan kepala yang tampak hidup.
Sementara itu, Lauren memiliki cetakan bentuk kepala yang biasanya digunakan untuk membuat topi jaring. Kemudian, setiap helai rambut ibunya dijahit dengan susah payah ke topi menggunakan teknik knotting selama satu minggu.
Produk hasilnya adalah rambut palsu realistis yang secara sempurna sesuai dengan kepala Lauren. Green, yang sekarang menumbuhkan rambutnya kembali setelah dicukur botak, berkata, “Saya ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuknya.”
“Saya biasanya berambut pendek, jadi saya harus tumbuhkan rambut saya khusus untuk ini. Saya juga harus mengecat rambut jadi pirang untuk memastikan Lauren menyukai warna tersebut.”
“Saya menangis setelah mereka membawa rambut palsu itu keluar.” Green kaget, “Sungguh menakjubkan mereka melakukan pekerjaan yang benar-benar baik dan tampak indah dikenakan Lauren.”
Lauren kehilangan rambutnya dalam waktu tiga hari ketika pertama kali didiagnosis alopecia. Rambut pirang ikalnya rontok sangat banyak di atas bantal.
Waktu dia kembali ke sekolah, ibunya segera mencarikan rambut palsu, tapi yang semua wig yang mereka temukan adalah rambut palsu orang dewasa yang tak menarik.
Wig itu sangat besar sampai harus ditarik kencang ke belakang agar pas di kepalanya, dan dia putus asa. Lauren mendapat sumbangan wig manusia dari Little Princess Trust pada 2011, tapi hanya tahan sampai beberapa tahun.
Alopecia penyakit rambut rontokAlopecia adalah penyakit rambut rontok yang memengaruhi laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Serangannya datang dengan tiba-tiba, acak, dan kerap berulang.
Kendati penyakit ini tidak merusak kesehatan fisik seseorang, tapi berefek parah pada kualitas hidup dan kesehatan emosional seseorang, seperti rasa percaya diri dan harga diri. Alopecia memengaruhi sekitar 1,7 persen dari populasi di Inggris, laki-laki dan perempuan sama-sama berisiko.
Sekitar 25 persen orang yang terkena Alopecia memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini. Penyebab pasti alopecia belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, para ahli sepakat alopecia adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Diyakini alopecia adalah komponen genetik, dan untuk beberapa kasus disebabkan oleh stres. Untuk alopecia, sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. Ada beberapa jenis alopecia berdasarkan tingkat keparahan.
Alopecia universalis adalah kondisi hilangnya rambut secara total di tubuh. Sementara, alopecia totalis adalah hilangnya rambut di kepala saja.
(win/mer)