Wanita Cantik Hilang dari Pergaulan karena Keringat Berlebih

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 12:24 WIB
Esme De Silva menderita kondisi di mana keringatnya keluar dengan sangat berlebihan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hiperhidrosis.
Ilustrasi (Thinkstock/Stockbyte)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang eksekutif kehumasan yang kerap bepergian terpaksa cuti selama enam bulan karena berkeringat sangat banyak, membuatnya malu pergi ke kantor.

Esme De Silva menderita kondisi di mana keringatnya keluar dengan sangat berlebihan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai hiperhidrosis. Kondisi ini dimulai sejak dia masih remaja.

Namun, saat usianya lebih tua, kecemasan akan kondisi tersebut semakin parah, sampai dia harus mengambil cuti dari pekerjaan. De Silva, yang berasal dari Maidenhead, Berkshire, Inggris, mengatakan, kepercayaan dirinya sampai di titik terendah setelah menerima komentar dan tatapan jahat dari orang-orang asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sekarang, perempuan berusia 25 tahun tersebut mulai menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya, dia bahkan sudah bertunangan.

“Saya diejek di sekolah karena berkeringat, dan selama bertahun-tahun, saya membangun sebuah paranoia tentang orang-orang yang sedang membicarakan atau menertawakan saya,” katanya. De Silva mengatakan, keringat mengambil alih kehidupannya.

“Saya harus mencuci seragam sekolah saya setiap malam dan memastikan saya selalu punya spray, deodoran, parfum, dan baju ganti di tas saya.” Berbelanja juga mimpi buruk buat De Silva.

Dia harus berhati-hati benar dengan bahan pakaian sintetis, tapi sebagian besar pakaian berbahan sintetis. Perjalanan juga membawa efek terhadap kondisinya yang berkeringat. “Ketika saya keluar dari kereta, basah kuyup, dan benar-benar malu.”

Pada 2014, kecemasan De Silva terhadap keringatnya yang berlebihan makin tak tertanggung. Dia memutuskan mengambil istirahat enam bulan dari pekerjaannya. Dengan kepercayaan dirinya yang hancur dia tertekan. Hubungan dengan kekasihnya yang sudah sejak lama terjalin ikut rusak.

“Saya sangat gugup di tempat kerja. Sepertinya, saya tidak bisa memberikan kemampuan terbaik saya melakukan pekerjaan.” Yang ada di kepala De Silva adalah, apakah orang-orang sedang menatapnya? Dia begitu paranoid, keringat terlihat di baju, tangan, dan wajahnya.

Bertahun-tahun De Silva melakukan konsultasi dengan dokter. Dia mencoba semua hal. Dari mengubah pola makan, memakai 'pelindung' ketika untuk menyerap keringatnya yang berlebihan, tapi tak satu pun ada yang berhasil.

Petugas medis menyarankan langkah berikutnya, mencoba suntik ketiak dengan botoks, tapi De Silva ingin mencoba pengobatan alternatif lain.

“Saya tidak bisa menerima ide suntikan tersebut.” Sampai seorang temannya memberitahu tentang sebuah produk antiperspiran yang diterapkan pada malam hari untuk perangi keringat berlebihan.

Keringatnya berkurang, dan perlahan-lahan De Silva mendapat kepercayaan baru.

Mengenal hiperhidrosis

Menurut NHS Choices, hiperhidrosis adalah kondisi di mana seseorang berkeringat secara berlebihan. Keringat ini dapat keluar dari seluruh tubuh, atau daerah-daerah tertentu di tubuh.

Daerah yang sering terpapar keringat adalah ketiak, telapak tangan, telapak kaki, wajah, dada, dan pangkal paha.

Kedua sisi tubuh biasanya terpengaruh, misalnya kedua kaki atau kedua tangan.

Pada beberapa kasus, hiperhidrosis tidak punya penyebab yang jelas. Diduga disebabkan oleh masalah sistem saraf yang mengontrol keringat. Kondisi ini disebut juga hiperhidrosis primer.

Hiperhidrosis dengan penyebab yang bisa diidentifikasi dikenal sebagai hiperhidrosis sekunder.

Pemicu keringat pada kondisi ini berbeda-beda, di antaranya kehamilan, menopause, kecemasan, obat-obatan tertentu, gula darah rendah (hipoglikemia), kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), dan infeksi.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER