Obat Epilepsi Pertama dengan Teknologi Cetak 3 Dimensi

Masyaril Ahmad | CNN Indonesia
Jumat, 07 Agu 2015 17:06 WIB
Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui obat pertama yang dicetak dengan teknologi tiga dimensi bernama Spritam (levetiracetam).
Ilustrasi (Pixabay/stevepb)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui obat pertama yang dicetak dengan teknologi tiga dimensi bernama Spritam (levetiracetam). Obat ini digunakan untuk mengobati kejang pada orang dewasa dan anak-anak yang menderita epilepsi.

Perusahaan pembuat obat, Aprecia Pharmaceuticals Company adalah perusahaan pertama yang menggunakan teknologi 3D untuk pengembangan dan produksi obat yang sebentar lagi akan dijual secara komersial, seperti dilansir dalam Medical Daily.

Aprecia juga berencana memperkenalkan beberapa produk dengan teknologi terbaru menggunakan ZipDose Technology, yaitu teknologi yang memfokuskan pembuatan obat untuk sistem saraf pusat. Pembuatan obat tersebut menggunakan cetak 3D untuk memproduksi formulasi berpori yang dapat melebur secara cepat saat obat bertemu dengan benda cair.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aprecia memegang lisensi eksklusif untuk memiliki aplikasi farmasi dari teknologi tersebut, yang memungkinkan obat memiliki berat sampai 1.000 mg dalam dosis tunggal.

Inovasi ini akan menambah pengalaman minum obat bagi pasien. Anak-anak dan orang tua mungkin akan sedikit mengalami kesulitan saat menelan pil karena memiliki ukuran yang sedikit lebih besar.

Dalam survei terbaru dari pasien epilepsi, lebih dari setengah (66 persen) pasien mengaku melewatkan dosis obat kejang selama sebulan terakhir. Salah satu penyebabnya bisa saja karena pasien kesulitan mengonsumsi obat yang berukuran besar.

“Kelebihan paling utama dari obat baru cetak 3D dapat larut hanya dengan seteguk cairan,” kata Aprecia, seperti dilansir dari laman Medical Daily. Selain itu, dokter tidak perlu melakukan pengukuran karena setiap dosis dikemas secara individual.

Spritam diharapkan akan tersedia pada kuartal pertama 2016.


(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER