Jakarta, CNN Indonesia -- Di saat musim panas seperti sekarang, kita bisa merasakan serangan nyamuk yang semakin banyak di malam hari. Makhluk penghisap kecil bisa menggigit lengan, kaki, atau daerah manapun di tubuh Anda. Namun, tidak semua orang rupanya mendapat serangan nyamuk yang sama gencarnya.
Kalau bertanya-tanya kenapa Anda merasakan gatal-gatal seperti di neraka karena gigitan nyamuk, sementara teman Anda yang lain baik-baik saja?
Maka Anda tidak sendirian. Ada banyak kesalahpahaman dan mitos-mitos yang beredar di luar sana tentang mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk daripada yang lain. Elizabeth Tanzi, dokter kulit di Washington DC meluruskan mitos-mitos yang berkembang di luar sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian menunjukkan, penyebab utama kerentanan seseorang terhadap gigitan nyamuk adalalah golongan darah, kata Tanzi mengungkapkan.
“Kami masih belum sepenuhnya paham, mengapa atau apa hubungannya dengan golongan darah,” katanya melanjutkan seperti dilansir dari laman Women's Health. “Tapi biasanya golongan darah O yang lebih menarik nyamuk.”
Meski begitu, darah bukan satu-satunya hal yang membuat Anda menderita karena gigitan nyamuk. “Ada dua hal yang berperan di sini,” ujarnya. Tanzi mengatakan bahwa fakta mengungkap, beberapa kulit orang tertentu bereaksi lebih jelas daripada yang lain.
Jika Anda memiliki kulit yang lebih sensitif, maka gigitan serangga bisa memicu pelepasan sel inflamasi ke daerah gigitan tersebut, mirip dengan reaksi gatal-gatal.
“Ketika orang-orang tersebut digigit nyamuk, kulit mereka akan mengalami banyak pembengkakan,” katanya. Akibatnya adalah bekas merah-merah di kulit.
Jadi, ketika beberapa orang digigit nyamuk lebih sering dari yang lain, beberapa lainnya melihat gigitan yang lebih banyak karena kulit mereka bereaksi lebih oleh gigitan nyamuk.
Jika Anda salah satu orang yang kulitnya lebih mudah meradang, Anda bisa berjuang melawan nyamuk dengan antihistamin selain dengan obat semprotan nyamuk.
“Mengonsumsi antihistamin beberapa hari sebelum Anda terkena (gigitan nyamuk) dapat menghindari pembengkakan,” kata Tanzi. “Histamin dapat menstabilkan di dalam sistem tubuh sehingga Anda tidak mendapatkan reaksi liar yang sama.”
Selain itu, tidak ada bukti nyata bahwa mengenakan warna pakaian tertentu atau memakai parfum aroma bunga membuat nyamuk lebih tertarik kepada Anda. Para ilmuwan juga mencari tahu, apakah gigitan nyamuk ada hubungannya dengan pola makan.
Sebuah penelitian dalam Jurnal Asosiasi Pengendalian Nyamuk Amerika Serikat menemukan, nyamuk lebih suka mendarat di lengan subjek penelitian yang telah menyerap 350 mililiter bir. Namun, penelitian itu masih diragukan karena penelitian itu hanya melibatkan 13 peserta.
“Iklim yang basah dan lembab adalah yang terburuk untuk nyamuk, terutama menjelang malam,” kata Tanzi. Dan jangan menggaruk gigitan nyamuk. “Jika digaruk, Anda bisa menimbulkan lebih banyak trauma di daerah kulit tersebut dan menyebabkan pembengkakan,” ujarnya.
(win/mer)