Pernikahan di Usia 20-an Berisiko Tinggi Alami Perceraian

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 09:51 WIB
Penelitian dari University of Utah mengungkapkan bahwa jika seseorang menikah di usia 20-an, maka kemungkinan besar mereka akan bercerai.
ilustrasi pernikahan (Anggi Krisna/Hiresstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Usia ideal menikah sebenarnya adalah bagian pribadi dan tergantung kesiapan pribadi seseorang. Tak ada yang bisa menetapkan usia mantap seseorang harus menikah. Itu dia alasannya mengapa ada orang yang ingin menikah muda dan terlambat menikah.

Di segala usia, menikah pasti ada risikonya, termasuk lambat menikah. Mengutip Marie Claire, penelitian dari University of Utah mengungkapkan bahwa jika seseorang menikah di usia 20-an, maka kemungkinan besar mereka akan bercerai.

Data penelitian ini diperoleh dari National Survey of Family Growth pada tahun 2006-2010 lalu. Mereka menyimpulkan bahwa 50 persen orang yang menikah di usia 25 tahun berpotensi lebih berisiko cerai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil lain yang didapatkan adalah, setiap penambahan satu tahun setelah usia 25 tahun, risiko kemungkinan cerai menurun sampai 11 persen.

Angka statistik kemungkinan cerai ini pun kembali meningkat ketika Anda menikah di usia 32 tahun. Setelah menikah di atas usia 32 tahun, kemungkinan perceraian akan meningkat sampai lima persen setiap tahunnya.

Sosiolog Nicholas Wolfinger mengungkapkan bahwa dari data tahun 2002, tingkat perceraian orang yang menikah setelah usia 30 ini stabil, bukannya turun.

Menurut Wolfinger, fenomena ini bisa terjadi karena saat usia 30 tahunan, biasanya orang akan memiliki hubungan yang lebih rumit dengan mantan. Apalagi jika Anda punya mantan yang cukup banyak.

Hal ini akan membuat Anda jadi tergoda untuk melakukan berbagai hal untuk berselingkuh. (chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER