Kim Kardashian Dikecam 'BPOM' AS karena Promosikan Obat Mual

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2015 13:19 WIB
Kim mempromosikan produk morning sickness (mual di pagi hari yang dialami ibu hamil) tanpa mengungkapkan risiko di bawah pengawasan hukum.
Kim mempromosikan produk morning sickness (mual di pagi hari yang dialami ibu hamil) tanpa mengungkapkan risiko di bawah pengawasan hukum. (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu foto selfie yang dibuat oleh Kim Kardashian menimbulkan kontroversi.

Food and Drug Adminstration (FDA), badan berwenang yang mengatur peredaran obat dan makanan di Amerika Serikat -- semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, meluncurkan peringatan resmi terhadap produsen obat Diclegis setelah bintang Keeping Up with the Kardashian itu mengunggah foto di Instagram-nya.

Di dalam foto tersebut, Kim mempromosikan produk morning sickness (mual di pagi hari yang dialami ibu hamil) tanpa mengungkapkan risiko di bawah pengawasan hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“OMG, pernahkah Anda mendengar tentang ini? Seperti yang kalian tahu, #morningsickness yang saya alami cukup buruk,” kata Kim menulis di Instagram-nya. Kim memang tengah mengandung anak kedua dari suaminya Kanye West.

“Saya coba untuk mengubah hal-hal tentang gaya hidup saya, misalnya pola makan, tapi tidak ada yang membantu, jadi saya berbicara dengan dokter. Dia meresepkan saya #Diclegis. Saya merasa jauh lebih baik, dan yang paling penting, ini telah dipelajari, tidak ada peningkatan risiko untuk bayi saya.”

Kim, yang kemudian menghapus unggahan tersebut, melanjutkan bahwa dia bermitra dengan produsen obat Duchesnay USA untuk meningkatkan kesadaran tentang pengobatan morning sickness.

Kim meminta agar para pengikut media sosialnya tersebut untuk memeriksakan ke dokter sebelum memakai Diclegis. Namun, sayang peringatan tersebut tidak cukup untuk lari dari pengawasan FDA. Dilansir dari laman The Verge, pesan dari bintang realitas yang pengikut Instagram-nya mencapai 42,4 juta orang tersebut menimbulkan reaksi dari Kantor Promosi Resep Obat (OPDP) FDA.

“Unggahan di media sosial tersebut palsu dan menyesatkan dalam hal memberikan klaim khasiat untuk Diclegis, tapi gagal mengomunikasikan informasi terhadap risiko apapun terkait penggunaan dan fakta-fakta pokok,” kata direktur divisi Robert Dean dalam sebuah surat pekan lalu yang menegur Duchesnay dan menuntut koreksi atas klaim Kim.

“Pelanggaran ini menyangkut perspektif kesehatan masyarakat karena mereka (Kim dan produsen obat) menyarankan bahwa Diclegis adalah lebih aman dari yang telah dibuktikan.”

Obat tersebut belum diteliti pada perempuan dengan hiperemesis gravidarum, kondisi kehamilan yang membuat penderitanya mengalami mual, muntah, dan dehidrasi. Obat tersebut juga menyebabkan kantuk berat.

Ketidakpastian efek samping tidak jelas dinyatakan dalam postingan Kim, dan itu adalah dasar dari putusan FDA.

Ini bukan keluhan pertama yang ditujukan untuk Duchesnay. Sebelumnya, produsen obat  tersebut diberitakan juga melakukan pelanggaran pada November 2013, yakni ketika obat tersebut pertama kali dikeluarkan. “OPDP khawatir jika Duchesnay mempromosikan Diclegis secara tidak benar,” kata FDA.

Dalam sebuah pernyataan di CNBC, Duchesnay USA mengakui bahwa komunikasi mereka, termasuk yang terdapat di media sosial, harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.” Namun, mereka tidak mengakui apakah sebagai juru bicara, Kim akan diminta untuk memberikan koreksinya.



(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER