Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari tujuh ribu orang di Inggris telah menandatangani petisi berisi desakan bagi restoran Pizza Express untuk menghentikan pengambilan jatah delapan persen tip dari pelanggan yang membayar menggunakan kartu kredit.
"Tidak ada alasan untuk regulasi tip yang tidak adil," tulis salah satu organisasi peduli pekerja, Unite, dalam petisi yang ditujukan kepada beberapa restoran, seperti Pizza Express, Giraffe, Carluccions, dan Zizzis.
Menampik tuduhan tersebut, pihak Pizza Express mengatakan bahwa perusahaannya sama sekali tak ambil untung dari pemotongan tersebut. Menurut pernyataan resmi di laman Pizza Express, potongan diambil hanya untuk biaya administrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada potongan administrasi delapan persen dari tip yang diberikan melalui kartu kredit. Sisa 92 persen dibagi 70:30 persen antara karyawan yang melayani Anda dan tim dapur. Kami memiliki kewajiban untuk bayar pajak. Begitu pula dengan pelayan," tulis Pizza Express.
Lebih menegaskan maksud, Pizza Express menjabarkan bahwa mereka harus memastikan semua tip yang diberikan melalui kartu kredit juga sudah dipotong pajak. "Ini adalah potongan administrasi standar dan kami tidak mengambil untung dari sini," tulis Pizza Express.
Kendati demikian, Union tetap menuding bahwa Pizza Express bahkan dapat mengantongi uang sebesar 1 juta Pound Sterling atau setara Rp 21,5 miliar.
Dalam suratnya kepada Kepala Eksekutif Pizza Express, Richard Hodgson, Union menulis, "Dengan perayaan ulang tahun Pizza Express yang ke-50, ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan kepada karyawan bahwa Anda peduli. Sampai Anda melakukannya, kami akan terus menyarankan pelanggan untuk memberikan tip dalam bentuk uang tunai."
Seperti dilansir The Independent, petisi tersebut ternyata melampaui bayangan Union sebelumnya. Mayoritas orang yang membubuhkan tanda tangannya bahkan berencana untuk memboikot restoran hingga isu pengambilan jatah tip tersebut diselesaikan.
(mer)