Balita dengan Kosakata Banyak Lebih Berprestasi

Windratie | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 08:55 WIB
Balita dua tahun yang dapat mengucapkan lebih banyak frase cenderung memiliki keterampilan bahasa dan berhitung lebih baik.
Balita dua tahun yang dapat mengucapkan lebih banyak frase cenderung memiliki keterampilan bahasa dan berhitung lebih baik. (CNN Indonesia internet/ morgueFile/psarahtonen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan sebuah studi baru, balita dua tahun yang dapat mengucapkan lebih banyak frase cenderung memiliki keterampilan bahasa dan berhitung lebih baik, serta lebih sedikit masalah perilaku ketika waktunya mereka memulai taman kanak-kanak.

"Kelompok tertentu dari populasi berusia usia 24 bulan lebih mungkin menunjukkan tingkat kosakata yang lebih rendah. Membantu anak-anak tersebut, yang mungkin lebih berisiko, adalah penting," kata penulis utama penelitian Paul L. Morgan di Universitas Pennsylvania di University Park.

"Memiliki kosakata lebih sedikit bahkan di usia muda tersebut adalah prediksi rendahnya kesiapan taman kanak-kanak," kata Morgan seperti dilansir dari laman Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti memelajari hampir sembilan ribu anak dengan bertanya kepada orang tua berapa banyak kata, dalam daftar 50 kata umum, yang digunakan anak-anak berkomunikasi pada usia dua tahun.

Mereka menemukan, anak-anak yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi lebih tinggi (berdasarkan pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan, dan pendapatan), anak perempuan, dan anak-anak yang mendapatkan pola asuh berkualitas tinggi memiliki jangkauan kosakata lisan lebih luas.

Anak-anak yang lahir dengan berat badan rendah dan memiliki ibu dengan masalah kesehatan mempunyai kosakata lebih sedikit pada usia dua tahun.

Tiga tahun kemudian, guru TK menilai perilaku regulasi diri anak-anak dan frekuensi perilaku buruk atau gelisah. Anak-anak juga diuji untuk matematika dan keterampilan dasar.

Pada awal TK, anak-anak yang memiliki kosakata lebih banyak pada usia dini mendapatkan prestasi lebih tinggi untuk bidang membaca dan matematika, serta lebih sedikit masalah perilaku, misalnya ledakan amarah (temper tantrum) atau perilaku agresif secara fisik. Hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam jurnal Child Development.

Menurut Claire Vallaton dari Universitas Michigan di East Lansing, kendati efeknya kecil, tapi dapat bertahan selama bertahun-tahun pada masa tindak lanjut yang penting.

"Kosakata, tidak seperti banyak hal lain, misalnya pekerjaan, pendapatan, status sosial ekonomi, atau berat badan saat lahir, sangat dapat dimodifikasi," ujar Morgan.

Dia mengatakan, orang tua memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan bahasa anak sejak lahir. Mengubah cara orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka dapat meningkatkan kosakata lisan anak. Sering membaca buku cerita dan melakukan percakapan keduanya sama penting.

Meski penelitian ini berhenti di usia TK, penelitian lain telah mengaitkan kesiapan TK dengan prestasi di kemudian hari dalam kehidupan anak. Termasuk, kemungkinan mendapatkan pendidikan tinggi atau memiliki rumah sendiri, ujarnya.

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER