Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan studi pasangan ibu dan putranya di Inggris, pengalaman sulit sebelum usia enam tahun, misalnya ketidakstabilan keluarga atau kekerasan, terkait dengan perubahan struktur otak dan risiko kecemasan lebih tinggi atau depresi.
"Kesulitan di masa kecil meningkatkan gejala depresi atau kecemasan di kemudian hari, yang pada gilirannya, dapat dihubungkan dengan perbedaan dalam struktur kortikal," kata penulis senior Edward D. Barker dari Institut Psikiatri, Psikologi, dan Neurosains di King's College London.
"Kebanyakan anak akan mengalami sebuah tingkat kesulitan, tapi itu belum tentu berbahaya," kata Barker, seperti dilansir dari laman Reuters. "Penelitian kami menunjukkan, anak-anak yang mengalami berbagai bentuk kesulitan akan lebih berisiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnya mengikuti hampir 500 pasang ibu dan putra mereka, mulai dari masa kehamilan, dari tahun 1991 atau 1992. Penelitian dilakukan ketika anak-anak berumur delapan, 21, 33, 47, 61, dan 73 bulan, kira-kira mulai dari bayi sampai usia enam tahun.
Ibu mereka menjawab pertanyaan tentang 37 bentuk kesulitan di rumah. Di antaranya adalah, kehilangan interpersonal, ketidakstabilan keluarga, dan kekerasan terhadap anak atau ibu.
Ketika putra mereka berusia tujuh, sepuluh, dan 13 tahun, para ibu melaporkan gejala kecemasan atau depresi yang dialami putra mereka. Lalu, antara usia 18 dan 21 tahun, para pemuda melakukan pemeriksaan pencitraan resonansi magnetik otak.
Menurut pemindaian MRI, lebih banyak jenis kesulitan yang dialami sebelum usia enam tahun terkait dengan menurunnya volume di daerah otak yang disebut anterior cingulate cortex. Area otak ini berperan penting dalam pengaturan emosi, pengambilan keputusan, dan empati, serta volume precuneus lebih tinggi, yakni yang terlibat dalam memori episodik.
"Hubungan ini kemungkinan serupa untuk anak perempuan, tapi hal ini masih perlu dikonfirmasi," kata Barker.
Dalam jurnal JAMA Pediatrics, para peneliti melaporkan, kesulitan pada masa anak-anak juga dikaitkan dengan volume gyrus frontal superior di kanan otak yang lebih rendah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala kecemasan dan depresi. Gyrus frontal superior kanan juga berhubungan dengan kesadaran diri.
Penganiayaan anak, kemiskinan, atau memiliki orang tua dengan masalah kesehatan mental utama dialami oleh hampir satu juta anak-anak di Amerika Serikat setiap tahun, kata Jamie L. Hanson, dari Konsorsium Perkembangan Manusia di Universitas Duke yang bukan bagian dari penelitian ini.
"Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengalaman pada awal kehidupan benar-benar penting, terutama sebelum anak berusia lima tahun," kata Hanson.
"Penelitian ini bukan mengatakan bahwa jika seorang anak mengalami stres selama periode ini mereka pasti akan memiliki masalah kesehatan fisik atau mental. Tapi, bagaimanapun, stres selama masa bayi dan anak usia dini, dapat meningkatkan risiko masalah-masalah yang berbeda."
(win/mer)